Model mengunakan busana koleksi Priyo Oktaviano dalam peragaan busana Cita Tenun Indonesia dalam ajang Fashion festival di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (22/5). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Priyo Oktaviono mengusung tema "Hero" dalam pagelaran hari ketiga Indonesia Fashion Week 2014, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Sabtu 22 Februari 2014. (Baca:Siluet di Koleksi "Manjula" Ivan Gunawan)
Priyo menampilkan seluruh koleksi "Hero"-nya dengan sentuhan dasar warna hitam, yang ditambah sulam, manik-manik, dan paku warna emas, perak, serta merah yang membentuk pola khusus. Jika diperhatikan dengan saksama, sebagian pola merujuk pada beberapa motif tenun atau batik lokal.
Meski mengusung tema "Hero", Priyo menamakan rangkaian pagelarannya "Priyo Octaviano Couture". Terlepas dari definisi "haute couture"--yang seharusnya dikerjakan tangan sepenuhnya dan perlu mendapatkan uji sertifikasi tertentu sebelum mendapatkan embel-embel "couture"--karya Priyo malam itu cukup menarik.
Dengan cerdik, Priyo dapat menyembunyikan pola tradisional tadi dengan menggabungkannya pada pola yang lebih besar dan simetris sehingga menimbulkan gambar lain.
Koleksi Priyo yang kemudian muncul adalah baju superhero ala Priyo--yang mungkin saja naik motor balap Ducati, sponsor koleksi itu. Apalagi, para model bolak-balik membawa helm. Sebagian baju Priyo tampak seperti kostum matador atau baju pahlawan nasional--lebih tepatnya beskap berbordir emas.
SUBKHAN