Posted: 23/02/2014 11:00
Liputan6.com, Jakarta : Gelaran Indonesia Fashion Week 2014 sudah memasuki hari terakhir yang berlangsung sejak 20-23 Februari 2014. Karya-karya lokal nan inovatif terus bermunculan yang membuat decak kagum. Lalu apa komentar dari model papan atas Indonesia Lulu Dewayanti terhadap perhelatan fashion tersebut?
Berita Terkait
Sabtu sore, 22 Februari 2014 di Jakarta Convention Center nampak di front row insan-insan ternama dunia fashion. Satu di antara tamu-tamu di front row tersebut adalah Lulu Dewayanti. Model papan atas Indonesia yang adalah alumni dari Wajah Femina kini fokus mengurus agensi model Look Models Inc.
Look Model Inc yang didirikan Luluk tahun 1997 adalah agensi model bonafid yang model-modelnya turut berpartisipasi dalam Indonesia Fashion Week 2014. Selain mengurus agensi model, insan fashion yang menjadikan Biyan dan Edwin Hutabarat sebagai desainer favoritnya ini juga tengah sibuk mengurus sebuah event organizer.
Ditemui usai fashion show Priscilla Saputr, dengan tampilan modis, wanita bertubuh tinggi semampai dengan kulit coklatnya yang eksotis ini menjawab ramah pertanyaan-pertanyaan dari liputan6.com seputar fashion Indonesia secara umum dan secara khusus tentang Indonesia Fashion Week 2014 serta fashion show dari Priscilla Saputro bertajuk A Javanese Revelation.
Dari kaca mata seorang Lulu Dewayanti, beberapa desainer Indonesia sudah memiliki karakter namun sayangnya terkadang mereka juga melakukan copycat. Hal tersebut dapat dilihat dari kesamaan model pakaian, baik dari segi cutting maupun hal-hal lainnya.
Daya kreatifitas yang lebih tinggi adalah saran Lulu bagi kemajuan fashion Indonesia. Selain itu, menurutnya perhatian kepada detail-detail pengerjaan sebuah karya, seperti jahitan yang rapih dan pemilihan bahan adalah hal-hal penting yang tidak boleh terlewatkan untuk menghasilkan karya yang baik.
Terkait dengan karya Priscilla Saputro, ia berkomentar, "Yang sekarang menurut saya lebih beda ya dari rancangan yang biasa. Lebih banyak aksen-aksen. Kemudian teknik jahitannya yang bertumpuk-tumpuk juga sangat keren. Apalagi rancangan-rancangan di tema terakhir (Royal Tradiviesta), menurut saya itu paling bagus. Rancangan-rancangan di tema lain juga bagus, tapi saya paling suka tema terakhir," puji Lulu Dewayanti pada karya-karya dari seorang Priscilla Saputro seperti ditulis Minggu (23/2/2014).
Dengan tema Gati Jatyaning Jawi (A Javanese Revelation), Priscilla membungkus karyanya-karyanya dalam nuansa Silence Romance, Innocence, Ethnic Glam, Folky Line, Exotic Purity dan Royal Tradiviesta.
Priscilla Saputro dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pembuatan batik di Jawa Tengah. Kecintaanya untuk mengeksplorasi seni dari batik tulis membentuk semangat fashionnya untuk menciptakan karya-karya dari batik dengan kualitas tinggi tapi tetap dapat dipakai di kehidupan sehari-hari di zaman ini. (Bio/Igw)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.