Jendela SDN 040480 masih tampak kotor oleh debu vulkanik saat para siswa melakukan kegiatan belajar, di Desa Sukandebi, Karo, Sumut (20/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Dampak dari erupsi gunung bagi warga yang tinggal di kawasan bencana utamanya terletak pada rumah yang diselimuti debu. Untuk membersihkan debu-debu di lingkungan dan di dalam rumah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan.
Ceva W Pitoyo, dokter spesialis penyakit dalam, menyarankan bahwa saat membersihkan rumah dari debu baiknya anak-anak tidak dilibatkan. "Jika rumah masih dibersihkan, seharusnya para korban jangan dipulangkan dulu," kata Ceva saat dijumpai di kawasan Salemba, Selasa 18 Februari 2014.
Menurut Ceva lebih baik bapak-bapak yang terlibat dengan memperhatikan keamanan pribadi. Caranya dengan tidak lupa menggunakan masker, penutup kepala, kacamata, serta menggunakan kaus berlengan panjang lengkap dengan sarung tangan. "Saat membersihkan debu sebaiknya sedikit dibasahi agar debu tidak berterbangan," ujar Ceva.
Namun Ceva pun menyarankan agar tidak terlalu banyak air yang digunakan karena jika sampai terlalu basah dan terlambat dibersihkan debu tersebut akan mengering. "Ibarat semen saja," kata dia beranalogi.
Selain itu pintu yang digunakan saat membersihkan rumah harus menggunakan sistem satu pintu yang tidak berlawanan dengan arah angin. "Kalau soal membersihkan kaca jangan digosok, semprot air saja," ujarnya lagi.
AISHA