Pages

Kamis, 20 Februari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Cegah Bayi agar Tak Berisiko Hipoglikemia
Feb 20th 2014, 06:01

Mom & Kiddie
Kamis, 20 Februari 2014 13:01 wib
detail berita
Ibu dan bayi (Foto: Google)
ANCAMAN hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun) juga berisiko pada bayi. Anda patut mewaspadainya dan melakukan langkah preventif untuk menghindari hal tersebut.

Bila bayi Anda terlanjur kena serangan ini, ada baiknya segera diberikan pengobatan terbaik. Bagi yang belum, Moms penting melakukan proteksi dini. Berikut ulasan lengkapnya, seperti dikutip Tabloid Mom & Kiddie.

Pengobatan

Bayi yang sudah memiliki kriteria risiko hipoglikemia maka setelah lahir, langsung dicek kadar gula darahnya setiap 1 sampai 2 jam sekali. Jika ternyata gula darahnya berada di bawah 47 mg/dl maka ia akan langsung diberikan cairan glukosa baik melalui mulut atau infus - bergantung pada beratnya hipoglikemia yang dialami.

Pemeriksaan kadar tersebut akan dilanjutkan selama beberapa jam, hari, atau minggu hingga bayi dapat menjaga  kadar gula darahnya. Bayi yang lahir prematur, memiliki infeksi, atau dilahirkan dengan berat badan yang rendah mungkin memerlukan pengobatan yang lebih lama.

Untuk penanganan lebih cepat pada pasien hipoglikemia, maka setiap ibu yang akan melahirkan harus dilakukan beberapa pemeriksaan terlebih dulu. Bidan atau pihak rumah sakit yang akan membantu kelahiran harus mengetahui ibu dan bayi memiliki riwayat diabetes saat kehamilan atau tidak, usia kehamilan sudah cukup, dan risiko-risiko penderitan hipoglikemia lainnya. Jika memang ternyata berisiko, maka setelah lahir langsung dilakukan pemeriksaan gula darah tanpa menunggu bayi menunjukkan gejalanya.

Pencegahan

-Ibu hamil dengan diabetes belum tentu bayinya akan mengalami hipoglikemia. Namun, karena tetap berisiko dan untuk pencegahan tidak ada salahnya jika ibu tetap mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh dengan baik.
- Ibu hamil diupayakan untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat yang tidak memicu peningkatan gula darah dengan cepat.
- Hindari mengonsumsi makanan yang manis-manis, seperti es krim. Banyak ibu yang salah kaprah karena ingin menaikkan berat badan bayi dalam kandungan lalu ia mengonsumsi es krim dengan jumlah yang banyak. Hal ini bisa saja mengakibatkan ibu mengalami diabetes saat hamil. Padahal, bila berat badan bayi di atas 2,5 kg, sudah tergolong cukup.
- Biasakan pola hidup sehat dengan berolahraga dan istirahat yang cukup.
- Lakukan diet dengan benar dan sesuai petunjuk dokter.
- Lakukan persiapan inisiasi menyusui dini (IMD). Ibu yang hari perkiraan lahirnya sudah dekat atau janinnya sudah matang, sebaiknya mulai melakukan persiapan untuk menyusui. Ibu bisa mulai membersihkan payudara, melumurinya dengan minyak zaitun, dan memijatnya agar bayi bisa langsung menyusui setelah ia dilahirkan. Ibu harus sudah mulai melakukan persiapan payudara agar ketika bayi lahir, puting tidak tegang dan keras sehingga bisa langsung dihisap oleh bayi. Ingat Moms, bayi yang langsung IMD dan mendapatkan kolostrum jarang mengalami hipoglikemia.
- Lakukan pemeriksaan kehamilan dan penanganan gula darah ke dokter secara teratur dan pastikan untuk memantau gula darah bayi setelah dilahirkan. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions