Jakarta, Cepat lambatnya kemampuan Anda merespons sesuatu tak hanya berguna saat bermain game dengan intensitas cepat. Menurut sebuah studi, ini juga bisa jadi indikasi panjang tidaknya umur Anda nanti. Wow!
Untuk studi ini, peneliti dari UK mengamati data 5.134 orang dewasa yang dikumpulkan selama 15 tahun. Usia mereka tercatat antara 20-59 tahun di awal studi dan waktu reaksi masing-masing partisipan diukur dengan menggunakan sebuah program komputer.
Tiap kali partisipan melihat tanda 'o' di layar, mereka harus memencet sebuah tombol yang ditunjuk peneliti secepat mungkin dan masing-masing orang melakukan tes serupa sebanyak 50 kali.
Seperti dilansir Women's Health, Jumat (7/2/2014), dalam kurun 15 tahun, 378 partisipan (7,4 persen) meninggal dunia. Namun ketika peneliti mengesampingkan faktor usia, jenis kelamin, jenis etnis, mereka menemukan bahwa partisipan yang lebih lambat (dalam merespons) dan memiliki waktu reaksi yang bervariasi dalam tes berpeluang lebih tinggi untuk meninggal dunia, entah itu karena penyakit kardiovaskular atau penyebab lainnya, meski tak ada korelasinya dengan kematian yang diakibatkan kanker.
Kendati begitu, peneliti mengaku belum dapat memastikan ada apa di balik korelasi ini. Salah satu dugaan mereka adalah lambatnya respons atau waktu reaksi yang bervariasi bisa jadi merupakan dampak dari penurunan sistem saraf pusat.
Dan bila kinerja sistem ini menurun, tak tertutup kemungkinan performa sistem tubuh lainnya juga akan mengalami hal serupa.
Perlu diingat bila sama halnya dengan kondisi genetik, seseorang tidak dapat mengubah waktu reaksinya menjadi lebih cepat atau tidak terlalu lambat. Hanya saja untuk memastikan performa kesehatan dan daya tahan tubuh Anda tetap prima, pastikan Anda rajin berolahraga, makan sehat dan hidup bahagia atau hindari stres.
(lil/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.