Jakarta, Lari dikenal sebagai salah satu olahraga yang mudah untuk dilakukan. Tak heran jika saat ini lari merupakan salah satu jenis olahraga yang mulai digandrungi banyak orang. Event lomba lari pun seakan bukan merupakan hal yang jarang lagi. Tercatat sudah lebih dari 75 event lomba lari yang diadakan selama tahun 2013.
dr. Ermita I. Ilyas, Ms, AIFO, seorang Dokter Kesehatan dan Ahli Fisiologi Olahraga, menilai positif hal tersebut. Namun, dr. Ermita menyarankan agar setiap pelari, apalagi pelari yang dikatakan pemula, untuk lebih mempersiapkan diri sebelum mengikuti ajang lomba lari.
"Harus ada persiapan dulu. Lari itu, apalagi untuk pemula, jangan disepelekan," ujar dr Ermita dalam acara Pocari Sweat 'Aktivitas Fisik Membuat Tubuh Bugar dan Menarik', yang berlangsung di Gran Melia Hotel, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Senin (24/2/2014).
Menurut dr Ermita, persiapan penting sekali supaya pelari tidak mengalami masalah-masalah selama dan setelah berlari. Adapun masalah-masalah yang dimaksud seperti kram dan cedera.
Dehidrasi merupakan salah satu hal yang dianggap menjadi awal dari penyebab risiko cedera atau kram yang akan dialami pelari. Apalagi, dr. Ermita mengungkapkan bahwa ketika tubuh mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) selagi berlari, maka hal tersebut akan berdampak pada gangguan kesadaran, kelelahan yang cepat, bahkan mengganggu performance pelari.
Pernyataan dr Ermita juga dibenarkan oleh Ninit Yunita, seorang penulis yang ternyata juga merupakan pelari di suatu komunitas lari Jakarta. "Saya pernah sekali mengalami kram saat berlari. Mungkin hal itu disebabkan karena kurang cairan," ujar Ninit.
"Biasakan untuk latihan dulu. Jika masih pemula, mulailah dengan sering minum secara teratur, harus ada frekuensinya. Karena jika sudah terbiasa, maka tubuh pun akan tahu di mana saat-saat ia butuh cairan," saran dr Ermita.Next
(
vit/vit)