Seto Mulyadi (Foto : Feri/Okezone) MEMBERI kebebasan kepada anak ternyata memberi dampak negatif untuk masa depannya. Dia semakin tidak bisa diarahkan oleh orang yang lebih dewasa, bahkan orangtuanya.
Kalimat tersebut keluar dari seorang pemerhati dan psikolog anak terkemuka di Indonesia, Seto Mulyadi. Menurutnya, orangtua yang terlalu membebaskan anak saat membesarkannya akan berdampak buruk saat dia beranjak dewasa.
Anak-anak yang biasa bebas tidak akan mengerti aturan dan norma yang berlaku di sekelilingnya. Oleh sebab itu, pria ramah ini menganjurkan orangtua agar tetap menjaga mereka untuk tidak terlalu bebas.
"Anak yang terbiasa bebas, dia tidak akan mengerti tentang aturan dan norma. Apalagi, lingkungan sekitarnya tidak mampu mencerminkan tingkah laku yang baik, bisa dipastikan kelak ke depannya anak tersebut akan menjadi orang yang sangat rawan melakukan tindak kekerasan, bahkan seksualitas," katanya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HigEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.
Tidak hanya di rumah, di sekolahpun anak harus diajarkan disiplin. Pada saat dia ingin bertindak buruk, hatinya akan menolak untuk melakukan. Bagi Kak Seto, pendidikan dan aturan yang baik akan memengaruhi karakteristik dan kepribadian anak.
Dengan kata lain, anak akan meniru apa yang ada di sekitarnya, dalam hal baik maupun buruk. Kak Seto mengimbau para orang dewasa memberi masukan positif agar cerminan anak bangsa yang baik dan ramah selalu melekat dan dikenang warga dunia.
"Anak akan meresap apa yang ada di sekitarnya, makanya para orangtua jangan pernah melakukan hal negatif di depan anak, apalagi memberi kebebasan penuh kepada mereka, itu akan memperburuk karakter anak. Yang seharusnya mereka memiliki sifat baik dalam asuhan orangtua, tetapi malah lingkungan yang membentuknya (sifat buruk-red)," tutupnya (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.