PERUT buncit merupakan masalah banyak orang. Saat berbagai usaha sudah dilakukan namun hasilnya nihil, mungkin beberapa kebiasaan masih menjadi penyebabnya.
Dilansir Lifespan, perut buncit sebenarnya disebabkan kebiasaan yang tidak sehat. Apa saja? Berikut ulasannya.
Konsumsi minuman soda
Menurut penelitian, mengonsumsi satu ataupun dua kaleng soda setiap hari menjadikan pinggang melebar lima kali lebih cepat. Pasalnya, minuman soda mengandung pemanis buatan yang tinggi. Hal ini kemudian menyebabkan nafsu makan meningkat.
Makan terlalu malam
Saat tidur, lemak dalam tubuh akan mengalami proses pembakaran. Namun, hal ini tidak akan terjadi apabila Anda makan terlalu malam sehingga mengakibatkan perut penuh. Selain mengakibatkan timbunan lemak, perut kenyang juga meningkatkan risiko asam lambung naik dan gangguan pencernaan. Untuk mencegah hal ini, ada baiknya makan pada tiga jam sebelum tidur.
Makan ketika sedih, marah, atau kesal
Pernahkah Anda makan saat emosi? Jika benar, lebih baik berhenti untuk melakukannya. Ketika sedang emosi, Anda akan melampiaskannya dengan makan banyak. Bahkan, Anda juga tidak peduli apakah makanan tersebut sehat atau tidak.
Mengonsumsi makanan low fat
Berhati-hatilah mengonsumsi makanan rendah lemak. Pasalnya, ada produsen nakal yang sering menambahkan gula pada produknya. Semakin banyak gula dalam tubuh, kemungkinan untuk tersimpannya juga semakin besar.
Kurang tidur
Idealnya, waktu tidur adalah 7-9 jam per malam. Ketika waktu tidur berkurang, maka hormon kartisol meningkat dan menyebabkan Anda ingin mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Karena itu, agar hormon kartisol tetap terjaga, usahakan untuk tidur teratur.
Tidak cukup protein
Konsumsi protein untuk dewasa biasanya 20-25 gram per makanan. Meski begitu, jumlah tersebut tetap disesuaikan dengan aktivitas dan ukuran tubuh Anda. Untuk pria biasanya ada tambahan 10 gram protein per makanan. Ketika protein yang dikonsumsi tubuh seimbang, maka hal inipun akan berpengaruh ke gula darah. Selain itu, protein juga membantu Anda mengontrol hormon yang meningkatkan nafsu makan. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
