DI ruang tertutup, virus lebih leluasa untuk menyerang. Begitupula dengan virus MERS.
Karenanya, bagi para jemaah umrah yang akan berangkat ke Arab Saudi diminta untuk menghindari aktivitas di ruang tertutup. Hal inilah yang diungkapkan oleh dr. Widayat Djoko Santoso Sp. PD dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI). Menurutnya, menghindari aktivitas di ruang tertutup bisa meminimalisir kemungkinan risiko penularan silang dari orang lain, seperti melalui batuk dan bersin.
"Saat orang batuk, bersin, meludah, seseorang saja bisa terkena virus flu. Logikanya seperti itu juga virus MERS, apalagi jika bersin di ruang yang tertutup? Kan virusnya jadi tidak ke mana-mana, mengendap dan bercampur di udara dalam ruang itu. Belum lagi kalau orang bersin virusnya bisa menyebar sampai enam meter, kalau batuknya penyebaran virusnya dua sampai tiga meter. Jadi sebisa mungkin saat berada di ruang tertutup dengan banyak orang, jamaah hari dari Indonesia harus lebih waspada dan menimalisir virus MERS coV menular," katanya dalam acara konferensi pers tentang "Informasi seputar MERS" di Kantor PB PAPDI lantai 3, Jakarta Pusat, 9 Mei 2014.
Lebih lanjut, Dr. Djoko mengimbau jika para jamaah juga diminta untuk memakai masker. Sehingga, kemungkinan untuk virus masuk sangat kecil.
"Banyak orang tidak mengetahui bahwa ruang tertutup itu tempat virus mudah menyebarkan virus. Dan untuk mencegah itu, makanya sangat penting pakai masker," terangnya. (fik)
(nsa)