Jakarta, Ketika berdesak-desakan di kendaraan umum, tak jarang seseorang merasakan dadanya sesak hingga jantungnya terasa deg-degan. Dikhawatirkan, jika sering mengalami kondisi seperti ini tak baik untuk kesehatan jantung, benarkah begitu?
"Nggak ada pengaruhnya. Jantung terasa deg-degan itu karena kekurangan oksigen, jadinya sebagai bentuk kompensasi dia memompa darah lebih banyak," kata dr Taufik Pohan SpJp saat ditemui di RS Pondok Indah dan ditulis pada Jumat (9/5/2014).
Jantung terasa deg-degan juga disebabkan karena dalam kondisi berdesakan di angkutan umum, seseorang bisa stres sehingga hormon adrenalinnya naik dan berpengaruh pada frekuensi detak jantung. Sama halnya dengan anggapan ketika seseorang sering menyaksikan film horor lantas kaget, maka kinerja jantungnya akan terganggu, hal itu menurut dr Taufik tidak benar.
"Itu nggak ada hubungannya, yang membahayakan jantung itu ketika ada benda tumpul yang mengenai dada kita misalnya dipukul, bisa menimbulkan gangguan atau ibaratnya luka pada jantung," imbuh dr Taufik.
Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami trauma misalnya kecelakaan, akan segera dilakukan CT Scan untuk mengetahui adakah kerusakan pada jantung akibat adanya benturan.
"Orang kecelakaan sama seperti penderita stroke atau jantung koroner karena mempunyai golden period. Kalau tidak segera ditangani, organ-organ dalam tubuhnya bisa rusak dan membahayakan nyawanya," tutup dr Taufik.
(
rdn/vit)