Pages

Senin, 12 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Ini Sebabnya Wanita Tak Disarankan Pakai Pantyliner Terus-terusan
May 12th 2014, 00:31

Jakarta, Banyak cara dilakukan wanita untuk menjaga area kewanitaannya seperti menggunakan tisu antiseptik usai buang air kecil atau memakai pantyliner sehari-hari. Padahal, perawatan seperti itu justru bisa memicu timbulnya jamur di vagina.

Dikatakan dr Eddy Karta SpKK dari EDMO Klinik Jakarta Selatan, penggunaan pantyliner setiap hari tidak dianjurkan karena dicurigai bisa meningkatkan kelembaban di area vagina.

"Makin lembab area vagina, potensi timbulnya jamur juga makin tinggi apalagi kalau si wanitanya gampang berkeringat," tutur dr Eddy kepada detikHealth, dan ditulis pada Senin (12/5/2014).

Sama halnya dengan penggunaan pantyliner, dr Eddy tak menganjurkan para wanita membasuh area vaginanya dengan tisu antiseptik usai buang air kecil. Oleh karena itu, dr Eddy menyarankan sebaiknya gunakan tisu biasa saja. Saat mengeringkan area vagina pun jangan digosok-gosok karena bisa menimbulkan iritasi. Sebaiknya disentuh secara perlahan saja.

Untuk mencegah lembabnya area miss v, para wanita sebaiknya menggunakan celana dan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap keringat. Jika diperlukan tak ada salahnya mengganti pakaian dalam yang disesuaikan dengan tingkat aktivitasnya. Lantas bagaimana dengan kebiasaan douching atau membasuh vagina dengan sabun atau cairan antiseptik?

"Douching nggak dianjurkan karena daerah vagina secara alamiah harus dalam kondisi asam sehingga bisa memproteksi bakteri dari luar. Vagina douching mengubah tingkat keasaman dan flora normal, akibatnya vakteri mudah masuk," jelas dr Irfan Mulyana Mustofa SpOG.

Nah, supaya jamur di celana dalam mati, sebelum dicuci dengan deterjen, dr Irfan menyarankan rendam dulu celana dalam menggunakan air hangat. Jika ingin membasuh vagina, lebih baik gunakan air hangat saja.

"Kalau pakai air daun sirih itu tidak dianjurkan karena prinsipnya sama daun sirih justru bisa mematikan flora normal di vagina," lanjut dokter yang praktik di RSUD Leuwiliang Bogor ini.

Namun, jika kondisi vagina masih normal yakni tidak ada rasa gatal atau keputihan, sesekali tidak masalah jika ingin menggunakan air rebusan daun sirih karena lebih berkaitan dengan keharuman daerah kewanitaan. "Tapi kalau sudah keputihan sebaiknya jangan," ujar dr Irfan

(rdn/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
073328_haid.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions