Sao Paulo, Brazil, Sekali mengalami kelumpuhan, kaki atau tangan biasanya tak dapat digerakkan kembali, kecuali dengan alat bantu. Organ prostetik pun makin mudah didapat, dengan harga yang beragam. Namun terobosan baru juga terus dibuat, untuk membuat si lumpuh kembali bisa berjalan lagi.
Salah satunya adalah kostum robot atau eksoskeleton yang dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan yang ambil bagian dalam Walk Again Project. Teknologi ini telah dipelopori Dr Miguel Nicolelis sejak 10 tahun lalu.
Awalnya Dr Miguel melakukan percobaan pada monyet. Ternyata monyet saja dapat mengendalikan gerakan tangan virtualnya hanya dengan menggunakan otaknya. Ini tentu memberi harapan bahwa manusai juga dapat melakukan lebih dari itu, mengingat otak manusia sedikit lebih besar dari monyet.
Untuk itu pakar ilmu saraf asal Brazil yang bekerja di Duke University, California Utara ini dan timnya membuat kostum tersebut lalu mengujicobakannya pada 8 pasien lumpuh berusia antara 20-35 tahun. Percobaan dilaksanakan di sebuah lab di Sao Paulo sejak bulan November 2003.
"Kami mulai latihan dengan simulator. Dalam waktu beberapa hari, empat pasien diminta mengenakan kostum (eksoskeleton) agar mereka dapat mencoba berjalan lagi untuk pertama kalinya. Dan salah satu dari mereka bahkan telah menggunakan kekuatan mentalnya untuk menendang bola," tutur Dr Miguel dalam bahasa Portugis.
Itu berarti kostum eksoskeleton itu memang dapat dikendalikan oleh otak, dan teknologi ini pun mengirimkan sinyal feedback ke pasien.
Di kepala pasien ditutupi semacam topi yang dapat menangkap sinyal-sinyal dari otak dan meneruskannya ke komputer yang ada pada eksoskeleton. Komputer ini nantinya memecah kode sinyal dari otak lalu mengirimkannya ke kaki pasien.Next
(dok: BBC)
(dok: BBC)
(
lil/vit)