Pages

Minggu, 18 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Discover Business Apps

Top 25 most popular web-based apps for small business on the GetApp marketplace
From our sponsors
Atlet Triathlon Cenderung Mengalami Gangguan Denyut Jantung
May 18th 2014, 01:03

Jakarta, Triathlon merupakan jenis olahraga yang sangat memerlukan stamina dan daya tahan tubuh yang baik. Bagaimana tidak, perlombaan triathlon biasanya terdiri dari tiga jenis olahraga yakni bersepeda, berenang, dan lari.

Tentunya jika menjadi atlet triathlon dipastikan tubuh akan sehat dan bugar. Namun ternyata peneliti menemukan kemungkinan adanya gangguan kesehatan pada atlit triathlon. Dikatakan bahwa atlet triathlon memiliki risiko sangat tinggi mengalami arrhythmia. Apa itu?

Arrhythmia adalah gangguan pada jantung yang membuat denyut jantung mengalami gangguan. Gangguan tersebut bisa berupa denyut menjadi lebih cepat ataupun menjadi lebih lambat. Meski cenderung tidak berbahaya, jika tidak ditangani maka gangguan ini dapat menyebabkan serangan jantung.

Nah penelitian yang dilakukan British Heart Foundation menemukan bahwa denyut jantung setelah berolahraga dalam waktu lama cenderung mengalami gangguan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan molekul pada jantung yang membuat detak jantung cenderung menjadi lebih lambat.

Biasanya, denyut jantung orang dewasa normal adalah 60-100 denyut per menit. Namun pada atlet triathlon dan maraton, diketahui bahwa denyut jantung mereka ketika istirahat ada di angka 30 per menit. Lalu apakah melakukan olahraga triatlon dan maraton berarti berbahaya?

Prof Mark Boyett yang melakukan penelitian bahwa tentunya bukan itu kesimpulan dari penelitiannya. Hal penting yang harus diambil dari penelitian ini adalah bahwa semakin tua atlet, semakin rentan pula mereka terhadap adanya gangguan jantung, termasuk atlet triatlon dan maraton.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Para atlit yang sudah lanjut usia hanya perlu diberikan alat pembantu denyut jantung agar jantung mereka sehat. Yang bisa dipastikan adalah tubuh mereka tentunya tetap dalam keadaan sehat dan bugar," ujar profesor asal University of Manchester tersebut seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/5/2014).

Ia juga menambahkan bahwa para atlet tidak perlu takut untuk tetap melanjutkan karir mereka di cabang olahraga tersebut. Hal itu dikarenakan bahwa manfaat yang diterima oleh tubuh lebih besar daripada kerugiannya.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
080426_atlettsluar.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions