Pages

Senin, 26 Mei 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Anak Bungsu Berisiko Besar Bunuh Diri
May 26th 2014, 02:00, by Melly Febrida

Liputan6.com, Stockholm Urutan kelahiran anak ternyata berpengaruh terhadap risiko bunuh diri. Anak yang lebih muda kemungkinan bunuh dirinya lebih besar dibanding anak yang sulung.

Sebuah penelitian di  Stockholm University, Swedia, menunjukkan, sebanyak 20 persen kasus bunuh diri kemungkinan diakibatkan urutan kelahiran dan usia ibu saat melahirkan anak.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan, untuk setiap kenaikan urutan kelahiran, dari yang sulung ke bungsu, risiko bunuh diri di masa dewasa naik 18 persen.

Menurut LiveScience, Senin (26/5/2014), penelitian tersebut tak menjelaskan sebab akibatnya, hanya mengatakan ada hubungan antara urutan kelahiran dan risiko bunuh diri.

Pada penelitian ini, Mikael Rostila dan rekan-rekannya mencatat kelahiran dan kematian di Swedia antara 1931 hingga 1980. Kemudian mereka mencatat kematian dari 1981-2002.

Hasilnya, urutan kelahiran yang lebih belakangan berisiko tinggi bunuh diri. Dan tim menemukan hubungan antara urutan kelahiran dan bunuh diri tetap ketika faktor lain diperhitungkan seperti perbedaan usia, jumlah saudara kandung, status perkawinan dan status sosial ekonomi.

"Temuan kami sangat penting karena menyoroti urutan kelahiran harus dianggap sebagai keadaan awal kehidupan yang menentukan kesehatan mental di dalam kehidupan," kata Rostila.

Para peneliti mengatakan mereka masih belum mengerti alasan adik lebih berisiko bunuh diri karena tidak jelas. Tapi Rostila menduga intimidasi dari kakak dan orangtua yang kurang perhatian pada anak yang lebih muda dibanding anak sulung bisa berperan.

"Rendahnya keterikatan orangtua karena terbatasnya waktu yang berkualitas bisa menimbulkan masalah emosional dan perilaku, stres, dan gangguan kejiwaan sehingga risiko bunuh diri lebih tinggi di antara saudara kandung yang lahirnya belakangan," kata Rostila.

Studi ini tampaknya mendukung penelitian lain yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 2013, yang menemukan bahwa untuk setiap peningkatan urutan kelahiran, risiko bunuh diri saudara kendung melonjak 46 persen.

(Igw) ;

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
gantung diri.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions