TEMPO.CO, New York - Orang-orang yang ingin terhindar dari penyakit diabetes tipe 2, ada baiknya meningkatkan konsumsi yogurt. Demikian diungkapkan para ilmuwan Inggris berdasarkan penelitian terbarunya. Menurut hasil riset, mengkonsumsi yogurt bisa menurunkan risiko diabetes hingga 28 persen, dibandingkan jika tidak mengkonsumsi yogurt. Sementara jika mengkonsumsi produk turunan susu yang difermentasi, seperti keju rendah kalori, maka bisa menurunkan risiko hingga 24 persen.
"Hasil riset kami menunjukkan, yogurt menjadi bagian dari makanan sehat," ujar Dr. Nita Forouhi, ketua peneliti riset Nutritional Epidemiology Programme di Medical Research Council, University of Cambridge, seperti dikutip situs Health Day, 5 Februari 2014.
Menurut Forouhi, riset ini tidak secara langsung mengarah pada nutrisi dalam yogurt atau produk fermentasi rendah kalori. Namun penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang mengarah ke sana. "Termasuk di dalamnya adalah kalsium, magnesium, vitamin D dan asam amino, yang secara umum terdapat dalam produk turunan susu," ujar Forouhi seperti yang dilaporkan Jurnal Diabetologia.
Produk turunan susu, termasuk yogurt, cenderung memiliki manfaat lebih seperti vitamin K dan bakteri probiotik. Tapi Forouhi mengingatkan bila riset ini tidak ada hubungan sebab akibat. Melainkan menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan kelompok makanan yang terkait dengan penyakit tertentu.
"Banyak penelitian sebelumnya yang menfokuskan pada asupan produk turunan susu secara keseluruhan. Sementara riset terbaru ini bisa mengevaluasi subtipe dari produk turunan susu."
Untuk riset ini, Forouhi dan rekan-rekannya meneliti data dari 4.255 pria dan wanita. Mereka merupakan bagian dari British study. Dari jumlah itu, 753 orang mengalami diabetes tipe 2 dan dipantau selama lebih dari 11 tahun. Sedangkan 3.502 orang diambil secara acak untuk perbandingan.
Meneliti pola konsumsi para partisipan, ilmuwan menemukan bahwa jumlah produk susu, baik yang kaya maupun rendah lemak, tidak ada hubungannya dengan terjadinya diabetes. Hal ini diketahui setelah berbagai gaya hidup sehat, pendidikan, obesitas, dan kebiasaan makan lainnya serta total asupan kalori diperhitungkan.
Forouhi mengatakan, konsumsi susu dan keju tidak ada hubungannya dengan risiko berkembangnya diabetes. Yang terlihat signifikan adalah jumlah produk turunan susu yang difermentasi, seperti yogurt, fromage frais atau keju rendah kalori, dan low-fat cottage cheese yang dikonsumsi para partisipan.
"Mereka yang mengkonsumsi makanan tersebut, risiko terkena diabetesnya turun 24 persen dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi salah satu dari produk itu," ungkap Forouhi. Saat para ilmuwan meneliti yogurt lebih spesifik, ternyata risiko berkembangnya diabetes turun 28 persen.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Terpopuler:
Kampanye Fashion Rp 50 Ribu Ala Angel Lelga
Kerajinan Tangan Unik di Crafty Days di Bandung
Demam Selfie Hanya Bertahan 6 Bulan
Pesan Ketua Majelis Kehormatan untuk Dokter
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.