BILA Anda sedang hamil, "peringatan" untuk minum vitamin tak hanya datang dari dokter, suami tercinta, orangtua, atau keluarga. Orang-orang terdekat pun tak bosan-bosannya mengingatkan.
Bukan tanpa alasan, karena vitamin adalah salah satu zat gizi yang penting untuk menunjang kehamilan. Tapi tahukah Moms, vitamin apa saja yang dianjurkan dan apa manfaatnya untuk kehamilan dan janin yang dikandung? Simak penjelasan dr. Dermawan C. Nadeak, SpGK, berikut.
Vitamin A
Bumil memerlukan 700 RE (Retinoid Equivalent) Vit. A per hari, yang terdapat dalam sumber nabati, seperti sayuran berwarna hijau tua, buah-buahan berwarna kuning dan merah, wortel, ubi jalar, dan labu kuning. Pun bisa dari sumber hewani, seperti susu, mentega, keju, kuning telur, minyak goreng, dan ikan - misal, takaran yang dikonsumsi satu potong ikan tuna 100 gram.
Manfaat vitamin A, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh Moms, baik untuk penglihatan, menjaga kulit tetap sehat selama hamil, agar gigi tidak bermasalah sepanjang kehamilan, membuat rambut indah dan tidak mudah rontok, menguatkan kuku agar tidak gampang patah.
Sementara untuk janin, Vitamin A berfungsi untuk mencegah bayi lahir sumbing. Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa memengaruhi kemampuan penglihatan, perkembangan paru-paru dan rangka janin, perkembangan jaringan lemak, perbanyakan sel tulang janin, perbaikan jaringan setelah melahirkan dan pencegahan infeksi.
Sementara kelebihan vitamin A menyebabkan osteoporosis, cacat lahir, toksisitas hati (keracunan hati), kesulitan melahirkan, kelahiran prematur.
Vitamin B Kompleks
Sumbernya dapat diperoleh pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal.
Vitamin B1 (thiamin)
Berguna membantu proses pencernaan, menjaga kesehatan lambung dan usus, meminimalkan mual muntah dan kembung, juga menyiapkan produksi ASI. Sumber vitamin B1 dapat diperoleh dari gandum, kacang-kacangan, hati, ragi, atau yeast. Contoh jumlah/takaran yang dikonsumsi, satu potong hati ayam.
Bila bumil kekurangan Vitamin B1 menyebabkan keletihan, lemah, hilang selera makan, gelisah, gangguan tidur, hilangnya refleks dan kontrol saraf, sembelit. Sementara kelebihan Vitamin B1 menyebabkan gemetar dan abnormalitas.
Vitamin B2 (riboflavin)
Sumber vitamin B2 diperoleh dari gandum, ragi, susu, keju, yogurt, telur, hati, sayuran hijau, brokoli, jamur, kacang almond. Contoh jumlah/takaran yang dikonsumsi, satu butir telur rebus. Gunanya membantu mengurai makanan, mencegah gangguan mata dan kulit, penting untuk pertumbuhan embrio di minggu pertama. Kekurangan vitamin B2 menyebabkan sudut bibir pecah-pecah, gangguan kulit sekitar hidung dan bibir, kepekaan terhadap cahaya berkurang.
Vitamin B3 (niasin)
Gunanya untuk mengurangi mual dan muntah saat morning sickness, mencegah perdarahan, infeksi gusi juga membentuk sel otak janin. Sumbernya diperoleh dari gandum, sereal, ragi, susu, telur, hati, sayuran hijau, kacang tanah. Contoh jumlah/takaran yang dikonsumsi: satu mangkuk sayur bayam. Kekurangan vitamin B3 menyebabkan kulit mudah rusak, mudah terserang diare, sering bingung dan mudah marah.
Vitamin B6 (piridoksin)
Gunanya membantu mencerna lemak dan asam lemak dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sumbernya terdapat dari gandum, ragi, hati, pepaya, kentang, jamur, pisang. Contoh jumlah/takaran yang dikonsumsi, satu buah pisang.
Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh. Kekurangan vitamin B6 pada bumi menyebabkan anemia, kejang, gatal-gatal, gangguan ginjal, kulit bersisik. Sedangkan kelebihan Vitamin B6 menyebabkan kerusakan sistem saraf yang dapat menyebabkan kesulitan berjalan dan mengganggu pertumbuhan janin. (Bersambung)
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.