Jakarta, Sarotin, seorang perempuan di Jakarta Timur memiliki tumor berwujud gelembung-gelembung di wajah dan sekujur tubuhnya. Bahkan, salah satu gelembung di wajahnya membesar hingga tampak meleleh menutupi mata kirinya.
Ditemui di kontrakannya di daerah Pondok Kopi, Sarotin mengisahkan asal muasal penyakitnya tersebut. Menurutnya, gelembung atau benjolan tersebut muncul sejak usianya masih 2 tahun. Kala itu, benjolan di kulitnya masih kecil dan tidak sebanyak saat ini.
Kurang lebih saat Sarotin duduk di bangku kelas 6 SD, benjolan atau gelembung itu pun semakin banyak. Penampilannya mulai berubah dan hal itu membuatnya jadi bahan ejekan. Dia bahkan mengalami bullying secara fisik dari teman-teman sekolahnya.
"Waktu mau sekolah teman-teman jitakin kepala saya. Jadinya nggak sekolah sampai sekarang," tutur Sarotin baru-baru ini, seperti ditulis pada Senin (10/2/2014).
Benjolan-benjolan itu tidak hanya mengganggu penampilan Sarotin, tetapi juga menghadirkan siksaan tersendiri secara fisik. Pertama kali tumbuh, benjolan-benjolan itu membuatnya nyut-nyutan, kalau batu terasa panas, dan urat-urat serasa tertarik.
Dari kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat, Sarotin mengaku mulai merantau ke Jakarta di usia 19 tahun untuk bekerja sebagai pembantu. Namun tumor terus tumbuh dan semakin menutupi tubuhnya. Pekerjaan 'normal' pun sejak saat itu mulai sulit dijalaninya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sarotin dibantu anak keduanya, Tiolina, kini bekerja sebagai tukang cuci panggilan. Tak banyak yang didapatnya dari pekerjaan tersebut. Sehari ia melayani 1-2 keluarga, masing-masing dengan upah sekitar Rp 50 ribu.
Beberapa tetangga mengatakan Sarotin juga bekerja sebagai pengamen dan kadang-kadang mengemis. Awalnya, Sarotin tidak mau mengakuinya tetapi akhirnya ia tidak memungkiri bahwa dirinya pernah terjaring razia oleh Dinas Sosial saat mengemis di Mayestik, Jakarta Selatan.
"Iya pernah, tapi itu karena terpaksa saja buat menutupi kebutuhan sehari-hari," kata perempuan yang mengaku bejolannya akan terasa nyut-nyutan bila berlama-lama berada di bawah terik matahari.
(up/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.