Zoya Amirin (Foto: Feri Usmawan/Okezone)
KITA sering melihat di televisi, beberapa artis terlihat begitu tegar menghadapi perceraian. Sebetulnya, Zoya Amirin mengatakan, ada luka psikologis yang kerap dialami banyak orang saat bercerai.
Perceraian merupakan hal yang paling dibenci, baik bagi Tuhan maupun manusia. Psikolog seksual Zoya Amirin menjelaskan, banyak orang yang menganggap enteng permasalahan dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian.
"Perceraian itu di mana belahan jiwa kita terpecah, rasa sakitnya akan seperti apa? Mungkin kita hanya merasakan psikosomatis, yaitu penyakit yang diderita akibat kondisi psikologisnya yang buruk," jelasnya kepada
Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Karena penyakit tersebut hanya perubahan sikap dan tidak kelihatan, banyak orang menganggap mereka yang bercerai tidak apa-apa. Padahal saat seseorang paska perceraian, dia berpura-pura tidak terjadi apa-apa di dalam hatinya. Dia akan merasa jauh lebih rapuh dibandingkan dengan mengeluarkan keluh kesahnya dengan tangisan atau
curhat kepada orang terdekat.
"Perasaan itu tidak bohong, saat Anda merasa sakit kemudian menahannya, itu akan membuat sakit dan jauh membuat diri sendiri rapuh dibandingkan dengan yang mengeluarkannya, dia akan jauh lebih lega. Menangis lah saat Anda memang ingin menangis, sehingga saat ingin bersenang-senang dan bahagia, Anda bisa bangkit kembali," terangnya.
Memang, rasa sakit tersebut tidak menjadikan seseorang jatuh sakit atau mengakibatkan kematian. Namun,jika hal tersebut didiamkan, perasaan akan menjadi mati, dari sana depresi akan muncul. Zoya mengimbau sebelum menjalani proses perceraian, berdamai dengan hati dan pikiran agar keputusan tersebut baik untuk kedua belah pihak.
(tty) Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.