KELUHAN pelayanan kesehatan tidak hanya mengenai biaya berobat. Masih banyak pasien mengeluh tentang sedikitnya waktu yang disediakan dokter untuk menjelaskan penyakit dan obat yang diresepkan kepada mereka.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Ekonomi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Hasbullah Thabrany, MPH, mengatakan bahwa komunikasi medik dokter di Indonesia masih buruk. Namun, persoalan tersebut juga bisa disebabkan faktor lain, misal durasi konsultasi yang terbatas.
"Ke depannya, kita mengharapkan dokter bekerja tidak seperti sekarang, yakni kerja 14 jam, itu tidak realistis. Tetapi, kerja selama 8 sampai 10 jam saja itu sudah cukup," katanya pada media briefing bertema "Obat Efektif atau Obat Murah?" di The Bridge 3, Hotel Aston Rasuna, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).
Lantas, berapa jumlah pasien yang ideal bagi seorang dokter dalam satu hari? Menurut Prof Hasbullah, biasanya dalam satu jam seorang dokter menangani empat pasien, dan tidak bisa terlalu banyak selama jam kerjanya.
Sementara itu, Ketua Departemen Organisasi dan Advokasi Kebijakan, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Dr Isman Firdaus, SpJP, FIHA, mengatakan bahwa untuk mengatasi persoalan kurangnya waktu konsultasi pasien, pihak managemen rumah sakit juga harus turun tangan.
"Misalnya, di rumah sakit saya bekerja dari pukul 09.00 sampai 12.00 WIB, manajemen rumah sakit membatasi jumlah pasien menggunakan mesin, yakni hanya 35 orang," terangnya.
Dengan kata lain, menurut Prof Hasbullah, dokter menangani 40 pasien dalam sehari bisa dikategorikan terlalu banyak. Oleh karena itu, menurutnya, seorang dokter idealnya dalam sehari menangani 35 pasien. (fik) (ftr)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
