Pages

Kamis, 22 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Mobile App Design from scratch.

A step by step guide to learn how to design a great mobile app.
From our sponsors
Seperti Pamella, Jaringan Toserba di Jabar Ini Juga Sukses Tanpa Jual Rokok
May 22nd 2014, 09:24

Jakarta, Tak hanya di Yogyakarta, di Kuningan Jawa Barat juga ada jaringan toserba yang sama sekali tidak menjual rokok. Mengikuti jejak swalayan Pamella di Yogyakarta, Toserba Fajar yang memiliki 15 cabang juga tidak jual rokok sejak 2004.

"Saya tidak menjual rokok, sebetulnya saya belajar dari Pamella (Noor Liesnani Pamella), jadi kami banyak belajar tentang supermarket. Tidak cuma tidak menjual rokok, kami juga tidak menjual kontrasepsi karena takut disalahgunakan," ujar Yogi Tyandaru, pemilik Toserba Fajar .

Lebih lanjut, tamatan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung itu menuturkan bahwa awalnya ia masih menjual rokok di swalayan-swalayannya. Ia tidak memungkiri bahwa keuntungan dari penjualan rokok tidak sedikit.

Sama seperti pemilik Pamella Swalayan Supermarket, Yogi kemudian tergerak untuk berhenti menjual rokok ketika melihat peringatan bahaya rokok yang banyak terpampang pada iklan. Ia pun berpikir bahwa menjual rokok sama saja dengan membantu orang terserang penyakit. Dorongan itu juga diperkuat dengan ajaran agama yang ia peroleh.

"Beberapa tahun yang lalu masih jual. Tapi kemudian belajar ilmu agama dan melihat peringatan di iklan rokok, saya jadi sadar. Saya juga jadi aware terhadap bahaya rokok," tuturnya ketika berbincang dengan detikHealth, Kamis (22/5/2014)

Pengalaman-pengalaman tak menyenangkan dengan perokok semakin memperkuat niatnya untuk berhenti menjual rokok. Pada permulaan berdirinya Toserba Fajar, Yogi bercerita, ia sempat menjumpai seorang pria merokok di depan ibu yang sedang menggendong bayi. Orang tersebut tak berhenti ketika melihat si bayi batuk-batuk. Bahkan, ketika diminta untuk berhenti, perokok tersebut justru marah.

Menimbang banyak efek buruk yang ditimbulkan oleh rokok, Yogi pun menguatkan hati untuk berhenti menjual rokok. Dan meski gagasannya sempat mendapat penolakan dari pihak manajemen, akhirnya pada tahun 2004 Tosherba Fajar resmi tak menjual rokok. Meski komoditas yang cukup laris itu tidak lagi ia jual, usahanya tetap tumbuh dan berkembang. Bahkan kini karyawan dari Fajar Group mencapai 900 orang.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
161832_fajar.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions