Jakarta, Tidak ada perbedaan tes kesehatan capres-cawapres yang digelar hari ini dengan yang diadakan lima tahun lau. Hanya saja, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) punya saran untuk para pejabat pemerintah ke depannya.
"Kalau boleh IDI menyarankan kepada semua pejabat negara kalau mau diangkat nggak hanya presiden, yang mau menentukan kebijakan, keputusan dan tindakan harus melakukan tes kesehatan terutama MMPI," terang Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Muhammad Faqih MH saat ditemui di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/5/2014).
MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory adalah sejenis tes psikologi yang dilakukan oleh psikiater untuk mendiagnosa apakah seseorang memiliki gangguan jiwa seperti gangguan anti sosial, kebohongan, gangguan seksual atau depresi. Menurut dr Daeng, tes MMPI sudah digunakan di berbagai negara.
"Mohon maaf jangan-jangan misalnya pejabat kita ada yang psikopat, misalnya lho ya. Itu kan berbahaya. Sebaiknya jangan cuma presiden dan wakilnya aja tapi semua pejabat pembuat kebijakan," tambah dr Daeng.
Ia mencontohnya misalnya psikopat membuat seseorang anti sosial. Nah, apa jadinya jika orang yang akan membuat keputusan untuk sosial tetapi ia sendiri justru anti-sosial.
"Itu kan tidak betul nanti kebijakannya akan bermasalah dan bisa diprediksi kebijakannya tidak menguntungkan bagi masyarakat banyak," kata dr Daeng.
Lebih lanjut, ia mengutarakan menurut pendirian IDI setiap kali ada pejabat yang akan diangkat, negara bisa melakukan pemeriksaan MMPI. Apalagi, dikatakan dr Daeng tes seperti ini bagi pejabat sudah dilakukan di banyak negara.
"Kalau kesehatan fisik ada yang sangat mengganggu seperti mata tidak melihat sama sekali. Tapi kesehatan mental paling memengaruhi bagi seseorang yang akan membuat kebijakan dan mengambil keputusan," tegas dr Daeng.
(rdn/up)