Yogyakarta - Pekerjaan Erdi Kusumo (25) membuatnya setiap hari harus duduk dan berhadapan dengan komputer. Bertahun-tahun tanpa ia sadari, kebiasaan ini membuat bobotnya terus bertambah. Tak ingin terus-menerus seperti itu, Erdi pun bertekad untuk menurunkan berat badannya yang kala itu mencapai 98 kg.
Alhasil bobotnya berhasil turun menjadi 77 kg. Kepada detikHealth, pria yang bertempat tinggal di Yogyakarta ini menceritakan pengalaman sukses berdietnya tersebut, seperti ditulis pada Sabtu (10/5/2014):
Pada tahun 2011, saya mulai bekerja sebagai auditor di sebuah bank. Pekerjaan ini membuat saya harus duduk seharian di depan komputer. Tidak jarang juga saya kerja hingga lembur, hal tersebut membuat pola makan saya tidak teratur dan tidak sempat berolahraga.
Bobot tubuh saya yang awalnya 80 kg pun melonjak naik menjadi 98 kg. Alasan saya untuk mulai giat berolahraga adalah karena kemeja dan celana kerja saya yang mulai sempit sehingga tidak nyaman dipakai.
Akhirnya pada bulan Januari 2013, saya mulai rutin melakukan olahraga lari pagi. Alasannya karena olahraga ini sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
Dalam waktu 3 bulan, saya bisa mengurangi bobot tubuh saya hingga 15 kg. Saya juga tidak mengonsumsi nasi putih sama sekali. Tetapi akibatnya saya jatuh sakit dan sedikit kapok untuk melakukan diet.
Dengan latihan lari yang saya lakukan setiap pagi sebelum berangkat ke kantor, badan saya menjadi lebih segar dan bersemangat untuk bekerja. Awalnya saya hanya mampu berlari 3 km dalam waktu 30 menit. Namun karena mulai terbiasa dan latihan yang terus menerus, pada bulan Oktober 2013 saya berhasil menyelesaikan lomba setengah maraton sejauh 21 km dengan waktu 2 jam 15 menit.
Tak hanya itu, hasil lainnya bobot tubuh saya pun turun drastis sebanyak 21 kg. Selain sehat, yang membuat saya semakin senang adalah baju yang sebelumnya kesempitan sekarang menjadi longgar.
(ajg/vit)