Jakarta, Ukuran rata-rata kelamin pria bisa berbeda di tiap negara. Karena itu ada yang menganggap ukuran penis dipengaruhi oleh faktor ras dan keturunan. Benarkah demikian?
Perkembangan normal ukuran penis terjadi bersamaan dengan perkembangan organ seksual lainnya, seperti testis, kelenjar kelamin, dan perkembangan tanda karakteristik seksual sekunder.
"Kalau penis telah berkembang normal menurut 5 stadium Tanner, ukuran penis sebenarnya tergolong normal," jelas Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/2/2014).
Menurut Prof Wimpie, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ukuran penis berbeda pada etnik yang berbeda. Tetapi jumlah sampel pada penelitian tersebut tidak seimbang antar etnik, sehingga hasilnya tidak dapat diterima.
Hal tersebut diamini oleh dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd. Menurutnya, memang ada perbedaan rata-rata ukuran kelamin di antara pria Asia, Eropa, dan Afrika, namun angkanya tidak terlalu besar dan hanyalah data statistik.
"Kalau untuk ras, itu tidak sepenuhnya. Seperti yang saya sebutkan tadi, yaitu ada nilai-nilai statistik normal untuk Asia. Namun hal itu hanya sebatas statistik saja. Itu juga hanya rata-rata. Kalau pun ada perbedaan untuk orang Asia, Afrika, dan Eropa, ya memang ada, namun biasanya tidak besar. Tapi sekali lagi, hal itu hanyalah statistik saja," jelas dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd, dari RS Siloam Kebon Jeruk, saat dihubungi terpisah.
Lantas bagaimana dengan faktor keturunan? Untuk pertanyaan ini, dokter memiliki jawaban yang pasti.
"Iya, betul. Faktor genetik itu memang berpengaruh pada ukuran penis, karena biasanya juga keturunan," tegas dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd, dari RS Siloam Kebon Jeruk, saat dihubungi terpisah.
Namun ukuran kelamin pria tidak semata-mata hanya dipengaruhi faktor genetik. Selain genetik, tambah dr Heru, faktor tumbuh kembang juga sangat berpengaruh. Biasanya kondisi ini berhubungan dengan kesehatan.
Contohnya, ada orang tua yang kurus tapi memiliki anak bertubuh gemuk. Nah, biasanya orang gemuk itu mempunyai penis yang lebih kecil. "Jadi, faktor tumbuh kembang juga ikut berpengaruh," katanya.
(mer/vit)