Nairobi, Kenya , Seorang pengusaha Kenya telah meluncurkan layanan pesan antar kondom untuk membantu mengatasi tingginya penularan infeksi HIV-AIDS. Alasannya, karena banyak orang yang terlalu malu membeli kondom secara langsung.
"Sebagian besar dari mereka meninggal akibat AIDS (Acquired immune deficiency syndrome or acquired immunodeficiency syndrome), karena mereka menghindar membeli kondom," tutur Faith Ndiwa, pengusaha Kenya yang membuat layanan pesan antar kondom, seperti dikutip dari BBC, Senin (17/2/2014).
Pada layanan baru ini, kondom biasanya diantarkan dengan menggunakan sepeda motor untuk mengalahkan kemacetan lalu lintas yang terkenal Nairobi. Tetapi pada Hari Valentine, dua limusin dihiasi dengan bunga-bunga merah digunakan untuk mengantarkan kondom pesanan beberapa pelanggan.
Ndiwa mengatakan dia sudah memiliki sekitar 4.000 klien, pria dan wanita, setelah memulai bisnisnya dua pekan lalu meski peluncuran resmi baru dilakukan hari Jumat lalu. Dia mengatakan akhir pekan adalah hari tersibuk untuk perusahaannya yang kini memiliki 15 karyawan.
Sebuah paket dari tiga kondom dijual seharga US$ 3,5 (sekitar Rp 41 ribu), yang meliputi biaya pengiriman di seluruh ibukota, Nairobi. Layanan ini juga bekerja di kota-kota Mombasa, Kisumu dan Eldoret.
"Sudah saatnya kita mengalahkan budaya takut, karena akan membantu kita menghemat jutaan uang jika kita bisa melakukan seks yang aman," katanya.
Seks masih menjadi subjek yang tabu di Kenya, dan banyak orang yang enggan membeli kondom secara terbuka. Dewan AIDS Nasional bahkan telah mendistribusikan lebih dari satu juta kondom di Nairobi dalam kampanye untuk mempromosikan seks aman.
Sebuah survei pemerintah baru-baru ini mengatakan setidaknya 1,2 juta orang hidup dengan HIV di Kenya. Namun tingkat prevalensinya telah turun dari 7,2% menjadi 5,6% selama lima tahun terakhir.
(mer/vit)