Menonton film kriminal (Foto : Google) ADA banyak faktor anak di bawah umur berani melakukan tindak kriminal, seperti pembunuhan. Salah satunya, kebiasaan menonton film kekerasan. Sering menonton film yang menonjolkan adegan jahat, anak akan menyerap dan meniru apa yang dilihatnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Dr. Arief Rahman, M.Pd, psikolog dan pemerhati pendidikan di Indonesia. Dia menegaskan, perilaku menyimpang tersebut tidak hanya datang dari tekanan emosional yang dimiliki anak. Dia mampu melakukan hal tersebut karena terbiasa melihat aksi kejahatan, kemudian dianggap hal yang bisa ditiru untuk melampiaskan kekesalan.
"Anak-anak zaman sekarang sangat biasa menonton adegan jahat, penyiksaan, dan kekejaman dari film-film baik dari luar maupun dalam negeri. Parahnya lagi, berbagai media menyediakan tontonan kurang edukatif kepada anak," terangnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Selasa (6/5/2014).
Selain itu, pola asuh dan pendidikan yang diberikan kepada anak menjadi alasan mudah sekali melakukan tindak kriminal tanpa rasa malu maupun bersalah. Menurutnya, orangtua yang menerapkan kekerasan untuk memberi pendidikan dan ketegasan terhadap anak salah besar.
"Justru dengan hal tersebut (memukul anak untuk memberi pelajaran), malah memicu dia melakukan kekerasan terhadap orang lain yang berani mengusiknya. Harusnya didik mereka dengan baik dan penuh kasih sayang," tutupnya.
(tty)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.