WABAHMiddle East Respiratory Syndrome ( MERS) atau flu unta yang saat ini tengah melanda Tanah Suci, membuat Pemerintah Indonesia memperketat keberangkatan jamaah umroh. Aturan tersebut terutama diterapkan kepada jamaah yang rentan dan berusia di atas 60 tahun.
Namun, hal itu rupanya tidak terpengaruh pada jamaah umroh asal Depok, Jawa Barat. Salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Kecamatan Pancoran Mas, Depok mengaku tidak menerapkan penundaan
keberangkatan kepada jamaah umroh dan haji tertentu.
Ketua KBIH Habib Idrus Algadri mengatakan, sampai saat ini antusiasme para jamaah umroh tak berpengaruh pada munculnya isu MERS. Idrus mengklaim, justru jumlahnya cenderung stabil setiap bulan.
"Rata-rata hampir mencapai seratus dan cenderung stabil, lalu jamaah haji rencananya ada 59 orang dan tidak berpengaruh dan menurunkan semangat jamaah umroh," jelasnya kepada Okezone di Depok, Sabtu, 17 Mei 2014.
Idrus menambahkan, pihaknya juga mempersilahkan jamaah jika ingin membawa masker dan vitamin C dosis tinggi ke Tanah Suci untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap bugar. Namun sejauh ini, lanjutnya, calon jamaah umroh hanya diberikan vaksin meningitis saja sesuai
prosedur.
"Mereka kan umroh tujuannya untuk ibadah. Kami juga heran mengapa isu ini bisa muncul setelah sejak dulunya orang umroh dan kontak dengan apa-apa tidak masalah, barangkali ada unsur muatan politis bangsa asing," tukasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Depok pun sudah menyiagakan Dinas Kesehatan dan seluruh rumah sakit untuk melaporkan jika ada pasien suspek virus MERS. Jika ada, maka Depok akan merujuk ke RS yang khusus menangani pasien infeksi di Jakarta.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.