Pages

Jumat, 23 Mei 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Economist GMAT Tutor.

The results you want. The flexibility you need. Claim your 7-day free trial today.
From our sponsors
Pakar Ingatkan Kucing dan Anjing Juga Bisa Sebarkan MRSA
May 23rd 2014, 09:30

Jakarta, Penyakit MRSA memang masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Namun di luar negeri, penyakit ini sudah menjatuhkan banyak korban. Untuk itu penularan bakterinya perlu diwaspadai. Apalagi baru-baru ini sebuah studi menemukan MRSA bisa hinggap di tubuh peliharaan.

Tim peneliti dari Cambridge University mengatakan hewan peliharaan dapat 'menularkan' bakteri MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) ini dari tubuhnya ke tubuh hewan peliharaan lain. Ngerinya lagi, setelah itu kucing atau anjing yang membawa bakteri tersebut dapat meneruskan bakteri MRSA yang ada di tubuhnya ke tubuh pemiliknya.

Lagipula dari hasil tes genetik ditemukan bahwasanya strain bakteri MRSA yang ditemukan pada kucing atau anjing ternyata masih satu famili dengan yang bisa hinggap di tubuh manusia.

Hal ini ditemukan peneliti setelah menguraikan genom bakteri MRSA pada sampel yang diambil dari 42 anjing dan 4 kucing di lab mereka. Lantas membandingkannya dengan sampel MRSA yang ditemukan pada manusia.

"Studi ini memperlihatkan bahwa manusia dan hewan peliharaan dapat bertukar sekaligus berbagi MRSA. Ini terjadi berulang kali, bolak-balik, karena mereka adalah 'gudangnya' infeksi," kata peneliti Dr Mark Holmes seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/5/2014).

Faktor risikonya jelas, ketika si hewan peliharaan melakukan kontak dengan carrier manusia dan mengunjungi klinik dokter hewan karena dari situlah ia bisa tertular bakteri MRSA dari penderita manusia atau dihinggapi bakteri dari tubuh hewan peliharaan lainnya yang dijumpai di klinik.

Beruntung dalam kesempatan yang sama, Dr Holmes mengatakan peliharaan yang sehat takkan mudah dihinggapi MRSA dari pemiliknya. "Dan pemilik hewan peliharaan tak perlu mencemaskan kesehatannya karena infeksi MRSA pada peliharaan masih sangatlah langka. Risiko untuk menularkan MRSA ke pemiliknya pun begitu kecil," tegasnya.

MRSA atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang kerap ditemukan di kulit dan hidung namun kebal terhadap antibiotik. Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak dengan daya tahan tubuh yang lemah. Tak heran pada orang yang sehat, gejala MRSA biasanya takkan terlihat.

Namun jika ada luka di kulit, maka MRSA bisa dengan cepat masuk ke dalam tubuh kemudian menimbulkan bengkak yang menyakitkan. Padahal jika sudah menembus ke dalam tubuh, MRSA berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, aliran darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.

(iva/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
162734_kucings.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions