Jakarta, Selain alzheimer dan demensia, diabetes juga membuat pengidapnya memiliki masalah memori. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bukan hanya penyumbatan pembuluh darah yang terjadi, tapi otak benar-benar bisa menyusut.
Peneliti dalam studi yang diterbitkan di jurnal Radiologi ini melihat scan otak lebih dari 600 orang usia 55 tahun ke atas dengan diabetes tipe 2. Mereka menemukan bahwa pasien dengan diabetes memiliki volume otak yang lebih kecil.
Ketika otak menyusut, maka sel-sel otak yang membantu berpikir dan mengingat akan mati hingga tak jarang akan terjadi kepikunan. Hilangnya sel-sel otak ini menjadi ciri-ciri alzheimer atau demensia. Ketika seseorang kehilangan sel otak, maka ia kehilangan kemampuan untuk berpikir lebih kompleks dan juga mengingat.
"Diabetes bisa menjadi faktor risiko untuk penyakit seperti alzheimer. Selama beberap atahun, memori dan kognitif pada otak diabetesi dikaitkan dengan pembekuan darah di otak, tapi studi kami merujuk pada penyusutan otak yang berhubungan dengan penurunan kognitif diabetesi," papar Dr R Nick Bryan, penulis utama studi.
Sementara itu, Dr Rosebud Roberts, profesor epidemiologi dan neurologi Mayo Clinic di Rochester, Minnesota yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan ilmuwan masih mencoba memahami mengapa diabetes bisa menyebabkan kematian pada sel otak.
Hipotesa terbaik yakni terkait terlalu sedikit atau banyak glukosa dalam otak. Sebab, glukosa adalah 'makanan' otak dan ketika menderita diabetes, sel di otak mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kemungkinan lain, terlalu banyak glukosa dalam otak juga bisa membunuh sel-sel.
"Dalam hal memetabolisme glukosa dan oksigen, otak diabetesi melakukan hal yang berbeda dari orang yang tidak memiliki diabetes. Radikal bebas yang masuk kemungkinan bisa merusak," tutur Robert seperti dikutip dari CNN, Minggu (4/5/2014).
Peneliti di Joslin Diabetes Center di Boston, Dr Gail Musen mengutarakan diabetes pada dasarnya bisa menyebabkan proses penuaan lebih cepat. Maka dari itu, ia menyarankan para diebetesi untuk mengontrol keadaannya.
"Rutin olahraga, jalani pola makan yang benar, jaga berat badan, kontrol ke dokter dan minum obat teratur. Perubahan gaya hidup ini tidak akan mencegah penyusutan otak tapi bisa memperlambat proses itu," tegas Dr Musen.
(rdn/vit)