TEMPO.CO, London - Anak-anak biasanya tiga kali lebih banyak menghabiskan waktu menonton televisi dan bermain game di depan layar jika orang tuanya melakukan kegiatan yang sama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Bristol University menunjukkan hubungan antara ayah dan anak perempuannya yang melakukan kegiatan di depan layar pada akhir pekan ternyata sangat kuat.
Penelitian sebelumnya menunjukkan terlalu lama di depan layar bisa merusak kesehatan orang dewasa dan anak-anak. Studi terbaru ini meneliti anak-anak berusia 5-6 tahun dari seribu keluarga di Inggris. Seperti dikutip BBC edisi 1 Mei 2014, para orang tua ditanya mengenai seberapa sering mereka dan anak-anaknya menghabiskan waktu menonton televisi, menggunakan komputer, bermain game, atau menggunakan telepon seluler (ponsel) pintar.
Hasil riset yang dipublikasikan di International Journal of Behavioural Nutrition and Physical Activity ini menunjukkan, selama sepekan, 12 persen anak laki-laki, 8 persen anak perempuan, dan 30 persen orang tua menonton lebih dari dua jam televisi per hari selama hari kerja.
Dalam keluarga yang orang tuanya menonton televisi lebih dari dua jam per hari pada hari kerja, anak-anaknya ternyata 3,4 kali cenderung mengadopsi kebiasaan yang sama jika ayah mereka melewati batasan waktu tersebut dan 3,7 kali cenderung melakukannya jika ibu mereka menonton lebih dari dua jam per hari.
Pada hari-hari biasa, kebiasaan menonton lebih tinggi, dengan 45 persen anak lelaki, 43 persen anak perempuan, 53 persen para ibu, dan 57 persen para ayah yang menghabiskan lebih dari dua jam menonton televisi. Pada akhir pekan, anak-anak hampir lima kali cenderung menonton televisi lebih dari dua jam jika ayah dan ibu mereka melakukan hal sama.
Anak-anak perempuan dari ayah yang menghabiskan lebih dari dua jam menonton televisi ternyata dua kali lebih banyak dibanding anak lelaki yang melewati batas ini, demikian diungkapkan hasil riset tersebut. Para ilmuwan mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan mengapa hal tersebut terjadi.
Temuan lain adalah para orang tua yang menggunakan komputer juga mempengaruhi penggunaan komputer oleh anak-anak mereka. Hubungan ini lebih kuat antara ayah dan anak perempuannya ketimbang ayah dan anak lelakinya. Penemuan mengenai kebiasaan menonton orang tua yang bisa mempengaruhi kebiasaan menonton anak-anak sangatlah penting karena risiko kesehatan yang ada kaitannya dengan kebiasaan menonton. Aktivitas ini ada kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe 2 yang semuanya menyebabkan kematian di kalangan orang dewasa, dan meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak.
Profesor Russ Jago, ketua peneliti hasil riset dari Centre for Exercise, Nutrition, and Health Sciences di Bristol University, mengatakan, "Kami tahu bahwa kelebihan menonton tidak baik untuk kesehatan anak-anak," katanya. Karena itu, keluarga harus membantu untuk menurunkan waktu menonton televisi, baik pada anak-anak maupun para orang tua.
Dr Sanjay Thakrar dari British Heart Foundation, yang membiayai studi ini, mengatakan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk menonton televisi atau bermain komputer bisa berdampak nyata pada kesehatan jantung. Hasil studi ini menggarisbawahi bahwa panduan dalam menonton televisi seharusnya melibatkan orang tua dan anak-anak.
BBC | ARBAIYAH SATRIANI
Berita Lain:
Desainer Jenahara Luncurkan Koleksi Premium
Kemewahan Busana Hitam Aksen Bordir Itang Yunasz
Itang Yunasz Gelar Peragaan Busana di Tanah Abang
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.