BAKTERI bisa muncul di mana saja. Termasuk di dalam sebuah penerbangan sekalipun.
Sebuah penelitian dari Auburn University mengungkapkan adanya bakteri berbahaya yang ada di dalam kabin pesawat. Bahkan, bakteri tersebut bersarang di beberapa tempat.
"Data yang kami peroleh menunjukkan kedua jenis bakteri tersebut mampu bertahan berhari-hari di dalam pesawat, khususnya pada bagian berpori seperta lengan kursi," kata Vaglenov, pemimpin penelitian, seperti dilansir dari SMH, Kamis (22/5/2014).
Bakteri tersebut berjenis MRSA dan E Coli O157:H7. Keduanya diketahui ada pada pegangan kursi, kantung sampah, meja lipat di belakang kursi pesawat, tombol toilet, penutup jendela, serta kain saku kursi.
Tentu saja, ini menjadi sebuah kewasapadaan mengingat ada banyak dampak negatif bagi kesehatan. Misalnya, bakteri E Coli O157:H7, yang banyak menyebarkan penyakit kepada manusia dengan gejala diare berdarah, kram perut, gagal ginjal, feses berdarah, hingga berujung pada kematian. Sementara, bakteri MRSA bisa menyerang saat seseorang sakit sehingga kekebalan tubuhnya menurun. Bakteri ini menemukan jalan masuk ke tubuh melalui luka dan kontak kulit.
Bakteri MRSA juga disebut kuman yang berevolusi yang kebal terhadap antibiotika. Kuman-kuman ini mungkin sudah tinggal dengan tidak membahayakan di dalam kulit atau hidung Anda dan dapat menimbulkan infeksi kulit. Infeksi yang lebih parah timbul jika kuman-kuman ini masuk ke dalam tubuh atau aliran darah melalui luka atau dalam proses operasi. Bakteri MRSA dapat ditransmisi dari orang ke orang dengan cukup mudah, yaitu melalui kontak langsung
Karenanya, temuan tersebut menjadi sebuah rekomendasi bagi maskapai penerbangan agar lebih memprioritaskan kebersihan. Selain itu, para penumpang diminta untuk mulai memerhatikan masalah tersebut. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.