Ribuan peserta melakukan senam dansa osteoporosis pada puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/11). Selain senam, peserta acara itu juga melakukan jalan sehat bersama untuk kesehatan tulang. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
... dua dari lima wanita di Indonesia terancam osteoporosis... "
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar wanita di Indonesia masih menganggap osteoporosis (penurunan massa tulang) sebagai kondisi yang normal karena disebabkan penuaan atau usia lanjut bukan karena menopause.
"Sebenarnya osteoporosis bisa dicegah sejak dini," kata dokter Ichnandy Rachman, pada Seminar Solusi Hidup Sehat, Bahagia dan Berguna Pada Usia Tua, di Jakarta, Minggu.
Dalam materinya mengenai Mencegah dan Mengobati Osteopororsis di Indonesia, dia mengatakan, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi aktivitas fisik yang berat, terpapar matahari terutama pada pagi hingga pukul 09.00 dan sore hari untuk pemenuhan vitamin D.
Asupan kalsium yang tepat sesuai kebutuhan tubuh, haid teratur serta perbaikan gaya hidup yaitu tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Biasanya osteoporosis sering dialami wanita usia lanjut atau yang sudah menopause, tapi saat ini banyak ditemukan osteoporosis pada usia lebih muda karena gaya hidup yang salah.
"Secara etnik kulit putih lebih tinggi mengalami osteoporosis dan di Asia juga menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda dari kulit putih dimana dua dari lima wanita di Indonesia terancam osteoporosis," kata dia.
Osteoporosis menyerang tanpa gejala klinis terutama pada tiga tempat yang rawan patah yaitu pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang.
"Wanita yang ibunya osteoporosis, diketahui cadangan kalsiumnya lebih rendah 70 persen dibandingkan yang tidak osteoporosis," tambah dokter bagian kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Gatot Subroto tersebut.
Pada usia 50 tahun ke atas, wanita yang sudah menopause membutuhkan kalsium sebanyak 1.200 mg sehari.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © 2014
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Komentar Pembaca
Kirim Komentar
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.