Liputan6.com, New York Kaum perempuan di Amerika Serikat terkadang dibuat stres untuk menemukan tempat yang aman menyimpan kondom. Karena alasan itu, Janice Chan, berusaha mencari solusinya dengan menciptakan wadah kondom yang modis.
Janice Chan merupakan pengacara di Brooklyn yang beralih menjadi pengusaha. Ia lelah karena terkadang perempuan menerima penghakiman dengan membawa kondom.
Kaum perempuan biasanya menyimpan kondom di wadah kosmetik, tempat kartu nama, atau dompet saat keluar rumah. Namun, meletakkan kondom di tempat-tempat tersebut berisiko jatuh.
Perempuan berusia 28 tahun itu pertama kali mendapat ide setelah berbicara dengan teman-temannya tentang tempat menyimpan kondomnya. Ia kemudian mulai meneliti wadah kondom dan menemukan secara khusus dirancang untuk pria. Sebagian besar wadah yang ada terbuat dari plastik atau logam dan memiliki motto Lay Some Love On Me.
Akhirnya, Chan memutuskan untuk menciptakan desainnya sendiri agar aksesoris tersebut terlihat modis dengan membuatnya dari kulit terpilih.
"Ini produk yang membahas fakta bahwa ada perempuan muda berpendidikan yang suka bertemu dengan orang-orang dan terkadang berhubungan dengannya, tapi memiliki pilihan untuk memegang kendali," ujar Chan, seperti dilansir TheFrisky, Jumat (11/4/2014).
Menurut Chan, kebanyakan perempuan ketakutan apabila kondom itu jatuh dari dompet atau kantung. Dengan wadah yang chic itu perempuan tak perlu lagi merasa khawatir.
Chan menciptakan sebuah perusahaan The Plan A Project yang membuat wadah cantik kondom untuk perempuan. Wadah itu bisa dimasukkan ke dalam tas dan bisa menampung hingga tiga buah kondom.
Ia mengatakan, tujuan dibuatnya wadah tersebut tak hanya untuk memenuhi kebutuhan praktis, tapi juga mengatasi stigma sosial di New York, di mana membawa kondom dijadikan bukti hukum prostitusi oleh polisi dan jaksa.
Masalah ini memengaruhi pria dan perempuan yang dinilai secara negatif apabila membawa kondom.
Chan berharap, wadah kondom ini bukan hanya solusi praktis bagi Kaum Hawa yang khawatir kondom jatuh dari tasnya, tapi juga mencegah standar ganda yang berputar di kehidupan seksual perempuan.
Chan berharap proyeknya itu bisa dimulai musim panas tahun ini. Beberapa orang sangat bersemangat dengan proyek tersebut dan menginginkan bisa beli di tempat. Sementara yang lain merasa produk ini diperluas untuk pria.
Dalam beberapa bulan mendatang, Chan berencana menciptakan kemitraan dengan butik-butik lokal dan toko-toko seks.
Plan A Cases juga membuka pemesanan (preorder) di situs perusahaan.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
