Kementerian Kesehatan RI akhirnya mengkonfirmasi kebenaran kasus kematian WNI meninggal di Saudi
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI akhirnya mengkonfirmasi kebenaran kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal karena virus korona di Arab Saudi.
Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama pasien WNI berinisial 'NA' (61) yang menjalani perawatan intensif di RS. King Saud, Jeddah benar terinfeksi virus MERS. Pasien ini telah meninggal pada Minggu 27 April pukul 13.00 waktu setempat setelah dirawat 7 hari.
"Keterangan dari RS bahwa yang bersangkutan meninggal karena virus corona, radang paru akut serta gangguan pernapasan juga gagal ginjal. Saya sedang berproses menanyakan lebih lanjut tentang bagaimana proses dan hasil kontak kasus ini sampai dua minggu ke depan. Untuk kasus di Malaysia misalnya, pemeriksaan kontak dilakukan pada 200 orang yang pernah kontak dengan pasien itu," kata Tjadra dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Selasa (29/4/2014).
Tjandra menerangkan, pasien NA bukanlah jemaah umrah melainkan sudah lama tinggal di Arab Saudi. Pasien diketahui masuk rawat inap di RS King Saudi Jeddah sejak 20 April 2014 dengan dugaan terinfeksi virus corona.
Sehubungan dengan informasi peringatan virus korona di Arab Saudi yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tjandra juga mengungkapkan lima hal penting yaitu:
1. Virus korona telah menyebar hingga Makkah dan Madinah
Selain tadinya hanya Jeddah (yang merupakan kota transit jamaah Umroh), kini juga dilaporkan kasus serupa di Makkah dan Medinah yang merupakan kota utama ibadah Umroh. Untuk Indonesia ini tentu jadi amat penting karena semua adalah kota yang dikunjungi jamaah Umroh Indonesia.
2. Kasus penularan virus semakin banyak diterima petugas kesehatan
Kasus penularan pada petugas kesehatan di RS terus terjadi dari pasien yang dirawat. Dalam hal ini tentu perlu pengamatan penting tentang pola penularan antar manusia, yang jadi dasar utama terjadinya Pandemi tingkat dunia.
3. Ada jemaah umrah asal Turki terkena virus korona
Sudah dilaporkan kasus pada jamaah Umroh (WN Turki) yang baru datang dari Arab Saudi terkena virus korona. Sebelumnya sebagian besar kasus hanya pada masyarakat umum warga setempat, atau pengunjung yang bukan jamaah Umrah.
4. Di Asia Tenggara, virus Korona telah ada di Malaysia dan Filiphina
Untuk Asia Tenggara, selain kasus di Malaysia maka dilaporkan juga ada kasus di Filipina yang sedang dalam pengawasan, artinya kasus di Asia Tenggara bertambah. Negara lain yang baru-baru ini juga melaporkan adalah Yunani, Yordania, Prancis (yang bahkan melaporkan adana kemungkinan transmisi penularan antar manusia ke manusia (limited human to human transmission). Dengan makin banyaknya negara maka kewaspadaan kemungkinan terjadinya Pandemi di dunia menjadi penting dan menjadi perhatian WHO.
5. Peningkatan kasus di Uni Emirat Arab
Ada peningkatan bermakna kasus di United Arab Emirate (UAE). Seperti diketahui bahwa di UAE dan Arab Saudi banyak WNI yang bekerja yang tentu harus diwaspadai.
Sebelumnya, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 23 April 2014, terdapat 254 kasus, 93 kematian akibat virus korona. Sedangkan wilayah yang terjangkit meliputi Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Prancis, Jerman, Itali, Inggris, Tunisia, Filipina, dan Malaysia.
(Melly Febrida)