Riau, Bocah perempuan itu usianya baru 11 tahun. Dalam keadaan demam, dia dibawa ke RSUD Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. Betapa terkejutnya petugas medis yang memeriksa, sebab ternyata bocah itu terkena penyakit menular seksual (PMS).
"Ketika kita periksa, kelaminnya sudah bernanah dan tidak normal. Ada bintik-bintik merah dan ini infeksi. Dia mengeluh sakit dan tidak bisa buang air kecil selama empat hari," jelas Humas RSUD Duri, Heri Pratikno, dan dr Aryuni kepada wartawan, Selasa (29/4/2014).
Menurut dr Aryuni, pasien tersebut dipastikan mengidap PMS. Untunglah setelah dua hari dirawat, kondisi pasien mulai membaik. "Pasien tersebut tidak hanya menderita PMS. Namun dia juga mengalami trauma yang mendalam," kata dr Aryuni.
Dia menjelaskan, pasien cilik itu berasal dari Kabupaten Rokan Hilir. Karena kondisi yang dialami bocah itu, pihak rumah sakit mencurigai yang bersangkutan merupakan korban pelecehan seksual.
"Hanya saja setiap kali ditanyakan apa penyebabnya, bocah itu tetap bungkam. Dia ketakutan kalau ditanya. Malah sempat bilang, dia tak berani bicara karena takut dibunuh," kata dr Aryuni.
Korban dibawa ke rumah sakit oleh ibu kandungnya yang datang dari Medan. Selama ini bocah putus sekolah itu ikut bersama keluarganya di Desa Sidinginan Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rohil.
"Kita menduga bocah ini korban pelecehan seksual yang mungkin dilakukan orang yang dia kenal," terang dr Ayuni.
"Kita mengharapkan kasus ini segera dilaporkan ke pihak kepolisian agar bisa diusut," imbuhnya.
Kini bocah malang itu sudah dibawa pulang oleh ibu kandungnya karena kondisinya sudah sedikit membaik dibanding sebelumnya. Korban sebelumnya masuk rumah sakit dengan bermodalkan Jamkesda.
(cha/vit)