Jakarta, Kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada siswa TK Jakarta International School (JIS) membuat presenter Nadia Mulya takut dan khawatir. Begitu mendengar kasus itu, dia pun segera berdiskusi dengan suami untuk membicarakan langkah-langkah yang diambil guna melindungi buah hatinya dari intaian predator seks.
"Kasus di JIS itu meruntuhkan anggapan bahwa anak laki-laki lebih aman dari kasus pelecehan seks, bahwa anak akan aman jika disekolahkan di sekolah yang berbiaya puluhan juta. Tentu kabar itu membuat saya sebagai orang tua takut dan khawatir," kata Nadia kepada detikHealth usai konferensi pers Sensodyne Hot and Cold Food Festival di Plaza Selatan, Gelora Bung Karno, Jl Pintu Satu Senayan, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Selasa (29/4/2014).
Menurutnya kasus itu menjadi tamparan bagi banyak pihak. Nadia sendiri tidak mau kecolongan. Sebagai orang tua tentu dia ingin dua putri kecilnya mendapat rasa aman.
"Kita mulai ajarkan pendidikan seks, di mana mulai mengenalkan area tubuhnya yang tidak boleh dilihat ataupun dipegang oleh orang lain. Kita terangkan alasannya," jelas Nadia.
Tak hanya itu, semua anggota rumah pun mendapat wejangan dari Nadia dan suaminya. Asisten rumah tangga, sopir pribadi, hingga satpam diajak berbicara. Hal ini dilakukan Nadia karena informasi yang menyebut bahwa pelaku kekerasan maupun pelecehan seksual kebanyakan adalah dari kalangan orang terdekat.
"Jadi semua kita ajak komunikasi. Kebetulan sopir kami itu suami dari pembantu yang sudah sama saya sejak belasan tahun. Jadi dia sudah tahu bahwa pekerjaannya nggak cuma antarin anak, tapi membantu melindunginya juga," lanjut Nadia.
Tak cuma itu, bentuk perlindungan yang diterapkan Nadia kepada si kecil juga dari bentuk tontonan. Dia sama sekali tidak akan membiarkan anaknya menonton tayangan yang bukan batasan umur si anak. Sebab dia sangat paham, anak sangat mudah terpengaruh oleh apapun yang mereka lihat.
"Jadi kalau nonton TV, saya cuma mengizinkan mereka nonton 3 channel TV yang isinya kartun semua, dan itu saya rasa kartunnya aman untuk anak-anak. Saya berusaha sepanjang-panjangnya mereka bisa menjadi anak-anak alias tidak dewasa sebelum waktunya," tuturnya.
(vit/up)