Jakarta - Jangan salah kaprah, diet bukan berarti Anda harus makan dengan porsi yang sangat sedikit atau tidak makan sama sekali. Jika diet yang dilakukan tak tepat seperti itu, bukan tidak mungkin Anda justru akan sakit, seperti yang dialami oleh Clarissa Tantra (17).
Mengubah pola dietnya menjadi lebih sehat, bobotnya turun dari 59 kg menjadi 47 kg dalam waktu 3 bulan. Clarissa pun berbagi kisah dietnya kepada detikHealth, seperti ditulis pada Kamis, (6/3/2014):
Dulu saya senang sekali makanan makanan manis, biskuit, dan gorengan. Nah, saat saya berniat diet, saya pun pelan-pelan mulai menghindarinya. Awalnya sulit sekali, tapi lama-lama saya bisa mengganti makanan manis dengan sayur dan buah-buahan. Namun yang berikutnya terjadi justru tidak selancar sebelumnya.
Saya terus merasa masih harus lebih kurus lagi, saya jadi diet ketat dan tidak beraturan. Saya hanya mengonsumsi buah apel dan satu mangkuk sayur brokoli. Saya juga menimbang berat badan setiap hari dan tidak bisa terima kalau bobot tubuh saya naik sedikit saja. Saya depresi dan tubuh saya menjadi tidak sehat. Rambut pun rontok, mudah kedinginan, kuku jadi membiru, dan pencernaan juga tidak lancar.
Saya kemudian mencari berbagai macam informasi seputar diet seimbang dan mulai mengatur pola makan. Pada pagi hari saya makan 2 lembar roti gandum, 2 telur rebus, jus buah, dan segelas susu low fat. Siang hari saya makan nasi merah dengan sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, ditambah dengan daging ayam atau ikan yang direbus. Jika saya lapar pada sore hari, saya akan makan buah-buahan sebagai selingan. Malam harinya saya makan gado-gado tanpa nasi dan salad.
Saya menjadikan diet ini sebagai suatu kebiasaan sehari-hari. Berat badan saya pun turun 12 kg dalam waktu 3 bulan. Berat saya yang semula 59 kg, sekarang menjadi 47 kg. Saya merasa lebih baik, rambut saya juga sudah mulai berkurang kerontokannya.
(ajg/vit)