Pages

Minggu, 30 Maret 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Pasutri Malaysia Ditangkap di Swedia Akibat Siksa Anak
Mar 30th 2014, 04:01, by Fitri Syarifah

Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri Azizul Awalludin, (38) dan Shalwati Norshal (46) akhirnya dijatuhi hukuman 10 dan 14 bulan penjara setelah menyiksa empat anaknya yang berusia tujuh sampai 14 tahun selama tiga tahun dengan tongkat bambu, gantungan baju dan tangan.

Hukuman ini diberikan pemerintah Swedia karena pasangan ini berada di negara tersebut. Di Swedia, penyiksaan anak dianggap tindakan ilegal. Dan menurut pemerintah setempat, pasangan ini sedang dalam tugas di Swedia.

Guru anak-anak pasangan tersebut lah yang melaporkan keganjilan ini. Ia mengaku telah curiga pada orangtua anak karena ada bekas kekerasan fisik sejak Desember 2013.

Meski pengacara pasangan tersebut, Jonas Tamm menolak adanya anggapan penyiksaan terhadap anak tapi pengadilan Stockholm menolak klaim pembelaan tersebut.

"Anak terakhir memang menolak adanya penyiksaan oleh orangtuanya. Tapi anak-anak bisa berkonspirasi dan setuju. Kami menganalisis 30 jam video wawancara polisi dengan anak-anak. Dan gambaran yang sangat kredibel," ujar salah hakim Mattias Moeller di pengadilan dalam putusannya, seperti dikutip laman News, Minggu (30/3/2014).

Meski kasus ini telah diurus pihak berwenang, tapi kasusnya telah mengejutkan para ahli hak anak di Swedia dan memicu kemarahan sejumlah pihak di Malaysia. Karena berdasar hukum di Malaysia memukul anak-anak bukan merupakan tindak pidana.

Swedia sendiri merupakan negara pertama di dunia yang melarang kekerasan fisik pada anak-anak termasuk memukul sejak 1979 dan peraturan ini diikuti oleh 36 negara lainnya.

"Kasus ini sangat sangat langka di Swedia. Biasanya hukuman fisik oleh orangtua pada anak hanya terjadi sekali atau dua kali. Ini lebih parah," kata ahli pelecehan anak Swedia, Staffan Janson.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam keterangan media setempat menyebutkan bahwa pihaknya menyambut anak-anak mereka kembali ke negara itu pada tanggal 1 Februari dan menawarkan dukungan kepada orang tua.

(Igw)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
images.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions