Jakarta, Sesuai dengan peta jalan atau roadmap terkait pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan menargetkan seluruh masyarakat Indonesia terjamin di tahun 2019. Nah, jika Jerman saja butuh 100 tahun, mungkinkah Indonesia mewujudkannya dalam waktu 5 tahun?
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Ali Ghufron Mukti, menyebutkan bahwa negara maju seperti Jerman memang butuh sekitar 100 tahun untuk menyukseskan sistem jaminan kesehatan bagi seluruh warganya.
"Dimulai sejak tahun 1883, baru sekitar 100 tahun kemudian semuanya terealisasi dengan baik dan seluruh warga Jerman terjamin. Nah, Indonesia mau lebih cepat dan lebih baik," papar Ali, ditemui dalam silaturahim sosial: 'Implementasi Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Rakyat Tanpa Batasan', yang diselenggarakan di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak pekerjaan rumah untuk Kementerian Kesehatan RI dan BPJS Kesehatan, termasuk urusan terkait rumah sakit dan masyarakat sebagai peserta.
"Kita ingin sesuai roadmap-nya dalam 5 tahun JKN sukses dan merata. Banyak yang tanya sama saya, masalah-masalah ini mungkinkah selesai dalam 1 hari? Saya bilang tidak bisa. Setahun selesai saja sudah hebat, makanya ditargetkan paling tidak 5 tahun," ujar Ali.
Banyaknya peraturan dan regulasi yang masih butuh berbagai perbaikan dinilai Ali sebagai salah satu tahap menuju JKN yang sukses. Salah satu revisi yang sudah dilakukan adalah melaui penerbitan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK/MENKES/31/I/2014 dan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK/MENKES/32/I/2014 tentang regulasi kepesertaan, pelayanan, dan pendanaan.
"Yah memang tidak gampang dan kompleks. Tahap awal pasti bolong-bolongnya banyak. Tapi kita harus optimistis bahwa JKN bisa sukses dalam jangka waktu 5 tahun," ungkap Ali.
(ajg/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
