Jakarta, Berjalannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang tak lepas dari kekurangan. Salah satunya adalah keluhan tentang kosongnya obat di rumah sakit.
Safirman (57) adalah salah satu peserta JKN. Belum lama ini ia melakukan operasi di mata dan memiliki keluhan varises perut. Meski bersyukur ada layanan JKN yang membuatnya dapat berobat gratis, ia mengeluhkan antrean obat yang panjang dan terkadang kosong stok obat.
"Ada obat yang tidak ada, karena obatnya stok-nya belum datang katanya," papar Safirman ketika ditemui detikHealth beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fajriadinur mengatakan bahwa semenjak berubahnya PT. ASKES (Persero) menjadi BPJS Kesehatan, tanggung jawab pengadaan dan penyediaan obat menjadi milik rumah sakit sepenuhnya.
"Tanggung jawab itu sudah dialihkan ke rumah sakit seluruhnya. Harusnya kamu tanyakan itu ke rumah sakit terkait," ujarnya sambil tersenyum kepada wartawan pada acara Konferensi Pers Tata Laksana Pelayanan Obat dalam Program JKN di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jl Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Timur, dan ditulis Kamis (27/2/2014).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Fajri ini menjelaskan ada 4 kemungkinan mengapa bisa sampai stok obat tertentu kosong di rumah sakit. 4 Alasan tersebut meliputi:
1. Obat tersebut sedang langka. Tidak hanya di rumah sakit tersebut, namun juga di seluruh wilayah Indonesia.Next
(
vit/vit)