Jakarta, Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak jujur alias bohong bisa dianggap sebagai tindakan curang dan tidak sesuai norma. Namun, tahukah Anda bahwa ada hubungan antara bohong dengan tingkat kreativitas seseorang?
"Pepatah umum yang menyebut bahwa peraturan ada untuk dilanggar adalah akar dari dua hal ini yakni kreatif dan perilaku tidak jujur. Sebab kenyataannya kreativitas dan ketidakjujuran dalam kehidupan sehari-hari memang bisa melanggar aturan," papar ketua peneliti Francesca Gino dari Harvard Business School.
Gino dan rekannya, Scott Wiltermuth dari Marshall School of Business di University of Southern California melakukan beberapa percobaan yang memungkinkan peserta untuk berbuat curang. Pertama, peserta diminta menemukan dua angka agar berjumlah sepuluh. Mereka diberi tahu semakin banyak matriks yang diselesaikan semakin besar hadiahnya.
Pada percobaan ini, peserta diberi kesempatan untuk melakukan berbagai cara menjumlahkan tanpa menyadari bahwa kinerjanya sedang dilacak. Kemudian, di percobaan kedua peserta diberikan tiga kata lalu diminta mencari kata keempat yang berhubungan dengan tiga kata tersebut. Percobaan ini untuk mengukur kreativitas peserta.
Gino dan Wiltermuth menemukan hampir 59 persen pertisipan mengaku sudah menyelesaikan matriks dengan jumlah yang lebih besar dari sebenarnya. Nah, para 'penipu' ini ternyata juga lebih banyak menyelesaikan tantangan di percobaan kedua. Oleh karena itu, Gino dan Wiltermuth mengatakan ada keterkaitan di antara kreativitas dan ketidakjujuran.
"Penelitian kami meningkatkan kemungkinan mengapa ketidakjujuran meluas di masyarakat sebab saat ini dengan tidak jujur kita jadi lebih kreatif. Nah, kreativitas ini memungkinkan kita untuk melakukan pembenaran terhadap perilaku kurang bermoral yang kita lakukan," jelas Gino.
Meski demikian, Gino sangat menyarankan seseorang untuk menghindari ketidakjujuran. Meskipun, ketidakjujuran bisa menghasilkan kreativitas yang notabene dibutuhkan dalam keseharian, demikian dikutip dari NY Daily News, Kamis (27/2/2014).
"Kami juga terus mengamati bagaimana orang bereaksi terhadap kecurangan yang sifatnya kreatif atau tidak biasa. Ditambah dengan apa sebenarnya dampak dari ketidakjujuran ini bagi kehidupan seseorang," pungkas Gino.
(rdn/vta)