Jakarta, Tubuh memerlukan keseimbangan antara melakukan aktivitas, istirahat dan makan. Bila pekerjaan mengambil porsi lebih banyak tanpa diimbangi dengan istirahat dan makan, maka bukan tidak mungkin tubuh Anda akan 'tumbang' dan rentan diserang penyakit.
Tubuh memiliki sinyal sendiri untuk memberitahu kapan si empunya harus beristirahat dan makan. Tapi karena tuntutan pekerjaan, tak jarang sinyal-sinyal tersebut sengaja diabaikan dan tubuh 'dipaksa' bekerja melebihi porsi.
Akibatnya, jam tidur dikorbankan dan tubuh pun semakin kekurangan energi. Tidur bukanlah ritual, melainkan suatu kebutuhan tubuh manusia. Pada saat tidur, organ-organ tubuh manusia akan rileks. Dengan tidak melakukan pekerjaan, maka manusia memiliki waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya. Mesin saja bisa rusak jika bekerja terus-menerus, apalagi tubuh manusia.
Bahaya terlalu banyak bekerja dan kurang tidur telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, mulai dari kelelahan, stres, depresi, gangguan penglihatan, hingga yang mematikan seperti gangguan jantung.
Lantas bagaimana mengatasinya?
Saat Anda kebanyakan bekerja dan kurang istirahat, sebaiknya tubuh diimbangi dengan konsumsi nutrisi sehat. Makanlah makanan yang padat gizi seperti buah, sayur, makanan berprotein tinggi, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Jika perlu, tambahkan juga suplemen vitamin yang dapat meningkatkan energi, seperti saripati ayam.
Saripati ayam, yang kaya protein, asam amino, dan peptida seperti carnosine, telah banyak dikonsumsi oleh orang-orang di negara Asia sebagai obat tradisional dengan berbagai tujuan, termasuk mengatasi kelelahan fisik dan mental. Hal ini pun telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, salah satunya penelitian yang dilakukan peneliti di Osaka City University Graduate School of Medicine, seperti dikutip dari NCBI, Jumat (28/2/2014).
Menurut hasil penelitian mereka, asupan harian saripati ayam efektif untuk memulihkan kelelahan fisik dan mental, dan merupakan kandidat yang menjanjikan untuk digunakan sebagai suplemen anti-kelelahan.
Yang terpenting, jangan 'doping' tubuh yang kurang istirahat dengan kafein atau minuman energi untuk membuatnya terus bekerja. Dampaknya bisa fatal, mulai dari meningkatkan gula darah, tekanan darah, hingga menyebabkan stroke, serangan jantung, yang berujung pada kematian mendadak.
(mer/vit)