Cantik pakai hak tinggi (Foto: Google) ENTAH menyimbolkan status sosial, menyebabkan rasa sakit, atau melambangkan kecantikan, heels telah menjadi item pokok isi lemari dari Mesir Kuno hingga karpet merah masa kini. Beberapa kebudayaan kuno memakai heels agar terhindar dari lumpur, sementara di zaman modern untuk menonjolkan keseksian.
So, di mana dan mengapa tren sepatu menjulang tinggi ini berasal? Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dilansir Marieclaire.
4000 SM
Apakah itu lingerie atau tato, peradaban chic Mesir kuno telah menjadi tren sejak sekitar 4000 SM. Penjagal pada zaman tersebut mengenakan heels untuk menghindari kaki mereka menjadi kotor oleh sisa-sisa hewan yang mereka sembelih.
Tahun 1400-an sampai 1600-an
Pada masa ini, masyarakat mengenakan Chopines, sepatu dengan tinggi 5-36 inci. Chopines menjadi tren internasional di Turki, Italia, dan Spanyol. Mereka dipakai untuk alasan seperti status (semakin tinggi Chopines, semakin mewah hidup Anda) agar gaun wanita tidak akan terkena lumpur. Alasan lain yang aneh dan kuno adalah mengontrol wanita. Alas kaki ini membuat wanita sulit untuk lari dari rumah atau melakukan tindakan tercela secara moral, seperti menari.
1701
Raja Louis XIV dari Prancis suka mengenakan heels warna merah. Di era pemerintahannya, hanya kaum bangsawan yang diizinkan memakai heels merah sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan.
1954
Roger Vivier merancang stiletto tiga inci untuk untuk Christian Dior di pertengahan 1950-an. Seperti Dior, sepatu tersebut berdesain mewah, dihiasi permata, dan sangat glamor.
1993
Stiletto platform nyentrik ala Vivienne Westwood membuat supermodel Naomi Campbell sampai jatuh-bangun di atas catwalk. Sepatu yang bernama Super Elevated Gillie tersebut memiliki tinggi tumit sembilan inci dan platform empat inci.
Kini
Christian Louboutin dikreditkan membawa stiletto kembali en vogue selama tahun 90-an. Terkenal karena sol warna merah, Louboutin telah menjadi simbol status. Perancang sepatu tersebut juga memperkenalkan unsur seks dalam heels, menciptakan sepatu décolleté atau toe cleavage, dan menciptakan stiletto tinggi yang sering mencapai lebih dari empat inci.
(tty)