Jakarta, Meski terkesan diam dan tak pernah berkomentar, pria diam-diam memiliki ekspektasi sendiri terhadap kondisi vagina pasangannya. Oleh sebab itu, tak ada salahnya para wanita juga mulai peduli dan menjaga kebersihan vaginanya.
Vagina bukan hanya bagian yang tampak dari luar saja. Organ kelamin wanita ini sebenarnya merupakan sebuah saluran yang terdiri dari otot sepanjang kira-kira 7-10 cm. Letaknya memanjang dari rahim hingga ke mulut vagina. Saluran ini menghubungkan rahim dan indung telur dengan alat kelamin bagian luar.
Berbeda dengan organ kelamin pria yang hanya berfungsi untuk buang air kecil dan bercinta saja, organ khusus wanita ini fungsinya jauh lebih kompleks. Vagina berperan penting dalam proses kelahiran, untuk berhubungan seks, pembuangan air seni dan darah menstruasi. Oleh karena itu, kesehatannya perlu dijaga.
Menurut dr Ali Sungkar, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan RSCM, belum ada patokan secara medis seperti apa vagina yang bisa dikatakan sehat dan normal. Namun yang paling penting adalah vagina tersebut tidak mengalami infeksi dan juga tidak berjamur.
Sependapat dengan dr Ali, dr Prima Progestian, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Brawijaya, mengungkapkan kepada detikHealth bahwa vagina yang baik adalah yang tidak mengalami keputihan, tidak berbau, tidak gatal, tidak berjamur, dan tidak infeksi. "Secara fungsi ya idealnya yang bisa menjepit," ujarnya.
Banyak orang tak menyadari bahwa di dalam organ kewanitaan terkandung berbagai jenis bakteri yang melimpah. Jika jumlahnya didominasi oleh satu jenis bakteri saja, dapat menyebabkan infeksi. Infeksi juga dapat disebabkan oleh jamur yang terlalu banyak tumbuh dalam vagina. Pemicunya mulai dari keringat, kehamilan, hubungan seksual, atau mengenakan pakaian dalam yang basah.
"Kalau secara anatomi ya normal, tidak ada kelainan. Tidak ada penyakit dan infeksi. Salah satu fungsi vagina itu kan mengeluarkan darah halus, berarti sehat kalau tidak ada yang mampet. Tidak ada kuman, tidak berjamur, dan tidak terlalu kendor," papar Dr. dr. I Putu Gede Kayika, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI/RSCM kepada detikHealth, dan ditulis pada Kamis (27/2/2014).
Kepada detikHealth, beberapa pria mengungkapkan adanya harapan tertentu mengenai kondisi vagina pasangannya. Salah satunya diungkapkan oleh salah seorang karyawan swasta, Abi (31). "Bagi saya nggak perlu wangi, yang penting bersih alias nggak bau saja," ungkapnya.
Selain Abi, responden lain yang mengungkapkan pendapatnya tentang vagina sehat adalah Dion (34). Ia menyebutkan bahwa yang penting vagina harus bersih dan higienis, termasuk rajin dicukur. "Kalau soal rapat, buat gue yang lebih penting malah bisa basah. Kalau nggak basah, kasian ntar malah sakit pas penetrasi. Nah, cowok mesti kreatif bikin foreplay yang bisa bikin vagina pasangannya basah," paparnya.
(ajg/vit)