PEMBERIAN ASI sangat penting bagi bayi. Bahkan, WHO merekomendasikan penyusuan yang optimal sebagai cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan perkembangan anak.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Mia Sutanto mengatakan bahwa Air Susu Ibu mengandung ribuan sel imun hidup dan enzim yang melindungi bayi dari semua macam penyakit. Hal ini menurutnya tidak dapat diimbangi oleh susu lain.
"Oleh karena itu, risiko penyakit tidak menular dapat ditekan secara signifikan dengan penyusuan yang optimal," ujarnya pada World Breastfeeding Costing Initiative (WBCI) di De Resto Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014).
Dia menjelaskan bahwa penyusuan yang optimal dapat menurunkan angka kejadian diare, pneumonia, serta penyakit dan kematian bayi baru lahir. Selain itu, penyusuan yang optimal sangat berperan dalam menurunkan risiko diabetes, kanker, dan hipertensi, serta penyakit tidak menular lainnya pada saat anak tumbuh dewasa.
"Oleh karena itu, pemberian ASI selama enam bulan pertama, dilanjutkan menyusui selama dua tahun bersama dengan pemberian makanan pendamping bergizi akan dapat menyelamatkan hidup bayi,"jelasnya.
Sementara, data UNICEF menyebutkan 135 juta bayi yang lahir di seluruh dunia, hampir 83 juta bayi tidak memperoleh penyusuan yang optimal. Sedangkan, hanya 42 per atau sekira 56,7 juta ibu dan bayi yang berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam 1 jam pertama kehidupan.
Sedangkan, 39 persen atau sekitar 52,6 juta bayi yang dapat menyusui ekslusif selama enam bulan pertama kehidupan. Selain itu, hanya 58 persen yang melanjutkan menyusui sampai minimal usia dua tahun. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.