Qalbinur Nawawi - Okezone
Rabu, 25 Desember 2013 12:32 wib 
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo. Sp.Rad (K), Onk Rad (Foto: Feri/Okezone)
BANYAK metode radioterapi yang bisa dipilih seseorang sebagai pengobatan kanker. Salah satunya ialah dengan Stereotactic Radiotherapy atau Stereotactic Radio Therapy (SRT) dan Stereotactic Radio Surgery (SRS).
Stereotactic Radiotherapy atau Stereotactic Radio Therapy (SRT) dan Stereotactic Radio Surgery (SRS), adalah upaya terapi radiasi dengan presisi ( mengacu sedekat mana estimasi terhadap karakteristik populasi) yang sangat tinggi untuk menghancurkan sel-sel tumor yang terletak di dalam tubuh. Prinsip metode SRT dan SRS adalah menghasilkan pola dosis yang sangat tinggi pada satu titik fokus yaitu jaringan kanker melalui mengarahkan banyak berkas sinar dari berbagai sudut. Sehingga bisa menghancurkan sel-sel tumor lebih menyeluruh.
"Dengan digunakannya banyak sinar yang berukuran kecil dan sudut datang sinar yang presisi, hal itu bisa dicapai dosis radiasi yang sangat tinggi pada jaringan tumor namun tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya," jelas Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad (K), Onk Rad, selaku Kepala Departemen Radioterapi RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM) kepada Okezone di Departemen Radioterapi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena SRT dan SRS memungkinkan dilakukannya terapi kanker pada lokasi-lokasi yang sulit dicapai dengan operasi, seperti batang otak, hati dan paru, serta pasien bahkan tak perlu menjalani rawat inap.
(ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.