BANYAK masalah kesehatan yang akan dihadapi seseorang bila bertubuh gemuk. Salah satunya lebih rentan mengalami dermatitis statis yang efeknya menurunkan produktivitas hariannya.
Menurut Dr. Alexander Jayadi Utama, SpB(K)V, tim dokter Vascular RS Premier Bintaro, kenapa dermatitis statis atau peradangan di kulit akibat insufiensi kronik vena tungkai kaki itu bisa terjadi. Hal itu karena beban yang ada di perut mereka menghambat kembalinya aliran darah yang harusnya mengalir ke atas.
"Darah itu kan mengalir ke seluruh tubuh, termasuk kaki. Dan aliran darah itu harus dikembalikan ke atas untuk dicuci. Nah, saat seseorang bertubuh gemuk, otomatis menekan aliran darah yang mau ke atas. Inilah kenapa orang gemuk lebih berisiko tinggi mengalami dematitis statis. Dan berapa kali lipat risikonya? Orang bisa tiga kali lipat ataupun dua kali lipat," katanya kepada Okezone dalam acara bertema "Gangguan Pembuluh Darah pada Dermatitis Statis" di Ruang Krakatau, Gedung Annex, RS. Premier Bintaro, Sabtu (29/3/2014).
Belum lagi, kata dia, bila seseorang itu berjenis kelamin wanita dan memiliki pekerjaan yang menambah risiko seperti SPG, teller bank, guru, dan pramugari, hal itu makin mengalilipatkan risiko yang dimiliki.
"Kalau ada orang bertubuh gemuk, kemudian berjenis wanita di mana nanti akan merasakan hamil, tentu itu akan makin menghambat aliran darah ke atas karena pembuluh darah venanya terhimpit oleh lemak dalam tubuh. Belum lagi siklus haid yang membuat dinding pembuluh darah lemas dan rentan mengalami varises. Jelas akan mempercepat dia mengalami dermatatis statis pada akhirnya," ulasnya.
(tty)