Jakarta, Wanita biasanya menggunakan pembalut untuk menampung darah haid. Tapi karena faktor ekonomi, para wanita di pedesaan India banyak yang hanya menggunakan kain bekas sebagai pengganti pembalut. Kasihan melihat sang istri, seorang pria pun menciptakan mesin sederhana yang dapat digunakan untuk membuat pembalut murah.
Adalah Arunachalam Muruganantham, pria putus sekolah dari keluarga miskin di India, yang merevolusi kesehatan menstruasi bagi perempuan pedesaan di negara-negara berkembang dengan menciptakan mesin sederhana pembuat pembalut murah.
"Semuanya dimulai dengan istri saya," katanya kepada BBC, seperti dikutip detikHealth, Kamis (6/3/2014).
Muruganantham bercerita, pada tahun 1998 ia baru saja menikah dan dunianya berkisar istrinya, Shanthi, dan ibunya yang janda. Suatu hari ia melihat Shanthi menyembunyikan sesuatu darinya, yang ternyata adalah kain bekas kotor yang dia gunakan saat menstruasi. "Saya akan jujur. Saya bahkan tidak akan menggunakannya (kain bekas) untuk membersihkan skuter saya," tambah Muruganantham.
Bagi Santhi harga pembalut terlalu mahal. Jika membeli pembalut, dia tidak akan mampu membeli susu atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Ingin mengesankan sang istri, Muruganantham pun pergi ke kota untuk membeli sebuah pembalut. Saat itu ia bertanya-tanya, mengapa sebuah pembalut yang berbahan kapas harganya bisa 40 kali lipat lebih mahal dari harga kapas aslinya. Saat itulah dia memutuskan untuk membuat pembalut sendiri yang lebih murah.
Sebagai uji coba, ia meminta istri untuk menggunakan pembalut buatannya. Tapi saat itu sang istri sedang tidak 'datang bulan'. Tak sabar menunggu, Muruganantham pun ingin mencari wanita lain. Sayangnya, hampir tidak ada wanita di desa-desa sekitarnya yang menggunakan pembalut. Bahkan menurut survei tahun 2011 oleh AC Nielsen yang ditugaskan pemerintah India, menemukan hanya 12 persen wanita di seluruh India yang menggunakan pembalut.
Tak hanya kain bekas kotor, Muruganantham semakin terkejut ketika mengetahui bahwa wanita di pedesaan menggunakan zat tak higienis lain sebagai pengganti pembalut, seperti pasir, serbuk gergaji, daun, bahkan abu. Wanita yang menggunakan kain bekas sering terlalu malu untuk mengeringkannya di bawah sinar matahari, yang berarti mereka tidak mendapatkan desinfeksi. Menurut data, sekitar 70 persen dari semua penyakit reproduksi di India disebabkan oleh kebersihan menstruasi yang buruk, yang juga dapat mempengaruhi angka kematian ibu.Next
Arunachalam Muruganantham (Foto: BBC)
Arunachalam Muruganantham (Foto: BBC)
Arunachalam Muruganantham (Foto: BBC)
(
mer/vit)