Jakarta, Permintaan persalinan caesar semakin tahun semakin meningkat. Meski risikonya lebih besar ketimbang persalinan normal, nyatanya tidak sedikit ibu hamil yang sengaja meminta persalinan caesar, bisa karena tanggal cantik atau justru karena tak ingin merasakan sakit saat melahirkan.
Operasi caesar merupakan prosedur bedah yang digunakan untuk melahirkan dengan membuat sayatan di perut ibu dan sayatan kedua di rahim ibu. Persalinan caesar mungkin direncanakan sebelumnya jika Anda mengalami komplikasi kehamilan.
Sayangnya, kini persalinan caesar seolah menjadi tren yang sengaja dipilih ibu hamil meski tanpa indikasi medis yang jelas. Tak heran, angka operasi caesar pun meningkat secara drastis.
"Angka operasi caesar di dunia memang meningkat secara drastis, angka ini meningkat sebagian besar diakibatkan karena tingginya permintaan ibu untuk melahirkan secara caesar," jelas dr Hari Nugroho, SpOG, dari Divisi Ginekologi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD dr Soetomo Surabaya, kepada detikHealth, Jumat (25/4/2014).
Penelitian yang dipublikasikan oleh WHO pada tahun 2010 menunjukkan rasio operasi caesar (persentase operasi caesar dibandingkan seluruh persalinan) optimal di angka 11-15 persen.
"Operasi caesar yang dilakukan tanpa indikasi medis yang jelas justru akan meningkatkan komplikasi seperti perdarahan, infeksi, nyeri, komplikasi karena pembiusan, perlekatan organ karena operasi, dan sebagainya," tegas dr Hari.
Menurut dr Hari, operasi caesar seharusnya adalah suatu keadaan 'terpaksa' yang dilakukan oleh dokter kandungan, karena apabila tidak dilakukan operasi kondisi anak dan ibu akan lebih buruk.
(mer/vit)