Pages

Sabtu, 14 Juni 2014

Di Usia Balita Anak Paling Paham Mana Produk Makanan yang Sehat dan Tidak

health.detik
Detik.com sindikasi 
At Home Yoga Retreat

Everything you need to enjoy a weekend yoga retreat in your own home!
From our sponsors
Di Usia Balita Anak Paling Paham Mana Produk Makanan yang Sehat dan Tidak
Jun 14th 2014, 03:32

Jakarta, Di usia balita sekitar tiga sampai lima tahun, bisa jadi anak sedang aktif-aktifnya, tak mau diam, atau banyak bertanya. Namun, tahukah Anda jika di usia tiga sampai empat tahun kesadaran anak atas merek makanan sedang meningkat.

Adalah sebuah studi baru di Irlandia yang memprediksi bahwa pengetahuan anak akan merek makanan bisa memengaruhi produk makanan yang diminta oleh mereka, demikain dikatakan pemimpin studi Mimi Tatlow-Golden dari School of Psychology di University College Dublin.

Penelitian ini melibatkan 172 anak di Irlandia usia 3-5 tahun. Para orang tua juga diminta mengisi kuisioner tentang demografi keluarga, kebiasaan makan, serta aktivitas menonton tv anak baik sendiri atau dengan pendamping. Di tiap sekolah, peneliti menunjukkan sembilan logo merek dan gambar produk makanan.

Dari sembilan produk, empat adalah makanan sehat dan lima lainnya masuk kategori makanan kurang sehat yang semuanya diiklankan secara luas di Irlandia. Peneliti meminta anak menjawab jenis makanan yang disesuaikan dengan logonya. Kemudian mereka diminta mencocokkan dengan gambar produk yang diberikan.

"Skor tertinggi untuk pertanyaan merek makanan terjadi pada anak usia tiga dan lima tahun. Rata-rata mereka bisa menyebutkan sepertiga logo merek yang sesuai jenis makanan dengan benar serta dua pertiga logo merek yang sesuai dengan gambarnya," tutur Tatlow-Golden seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (14/6/2014).

Meski demikian, di segala usia anak-anak lebih mengenali mana makanan yang kurang sehat. Peneliti memprediksi bahwa pengetahuan makanan yang kurang sehat berkaitan dengan konsumsi orang tua mereka, tetapi kurang dipenharuhi iklan di TV serta tingkat pendidikan ibu mereka.

"Kita tidak bisa menyimpulkan di sini pemasaran tidak bekerja. Kita hanya perlu melihat melalui TV dan contoh yang diberikan orang tua. Apalagi iklan makanan sehat atau kurang sehat mendapat porsi yang sama saat beredar di tv,' kata Sandra Jones, direktur Center for Health Initiatives at the University of Wollongong, Australia.

Oleh karena itu, Jones menekankan agar orang tua bisa membatasi konsumsi makanan yang kurang sehat serta memberikan pengetahuan bagi anak-anak mereka mana makanan yang sebaiknya dihindari ataupun jika ingin dikonsumsi, hanya dalam jumlah sedikit.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
102857_junkfood2ts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions