TEMPO.CO, New York - Anak-anak yang disusui dengan air susu ibu (ASI) lebih dari enam bulan tercatat mempunyai skor tertinggi dalam tes perkembangan motorik, bahasa dan kognitif. Demikian diungkapkan hasil penelitian terbaru dari Yunani. Riset sebelumnya menghubungkan antara menyusui ASI dengan kemampuan berpikir dan daya ingat yang lebih baik.
Namun, belum jelas hubungan antara kemampuan berbahasa dengan pergerakan dan koordinasi. Di sisi lain, hasil riset terbaru tidak menunjukkan bahwa menyusui ASI bertanggung jawab pada kemampuan perkembangan yang lebih baik. Namun kata para peneliti, ketiga faktor itu mempunyai hubungan yang kuat.
Untuk penelitian ini, Dr. Leda Chatzi dan rekannya University of Crete menggunakan data dari long term study atas 540 ibu dan anak-anak mereka. Saat bayi berusia sembilan bulan, para ilmuwan menanyai para ibu tersebut mengenai waktu memulai menyusui dan lamanya menyusui. Data itu diperbarui lagi saat anak-anak mereka berusia 18 bulan. Para psikolog juga mengetes kemampuan kognitif anak-anak, kemampuan berbahasa dan perkembangan motorik saat anak-anak itu berusia 18 bulan.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa 89 persen bayi pernah disusui. Dari jumlah tersebut, 13 persen disusui kurang dari satu bulan, 52 persen disusui antara satu hingga enam bulan dan 35 persen disusui lebih dari enam bulan. Anak-anak yang disusui itu ternyata mempunyai skor kognitif, komunikatif reseptif dan motorik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak disusui.
Selain itu, skor kognitif, reseptif dan komunikasi ekspresif serta perkembangan motorik pada anak-anak yang disusui lebih dari enam bulan, kata para ilmuwan dalam Journal of Epidemiology and Community Health, tercatat yang tertinggi.
"Kami terkejut dengan fakta bahwa level menyusui di Yunani masih rendah meskipun ada upaya berkelanjutan yang dilakukan pemerintah setempat untuk mempromosikan budaya memberikan ASI," kata Chatzi seperti dikutip Reuters edisi 25 Desember 2013.
"Sebagian bukti menunjukkan dengan jelas adanya manfaat kesehatan yang signifikan dari memberikan ASI," kata Dr. Dimitri Christakis kepada Reuters. Christakis adalah seorang profesor pediatrik di University of Washington yang juga Director of the Center for Child Health, Behavior and Development di Seattle Children's Research Institute, tetapi tidak terlibat dalam penelitian terbaru ini.
Menurut Christakis, di Amerika Serikat, sekitar 60 hingga 80 persen wanita mulai menyusui bayi mereka. Namun, yang menyusui hingga empat bulan jumlahnya kurang dari 30 persen. Rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengenai ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa susu formula atau makanan tambahan apapun adalah hingga bayi berusia enam bulan. Langkah ini disusul dengan menyusui ASI dengan makanan tambahan hingga anak berusia dua tahun.
REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita Lain:
Kenapa Remaja Mulai Tinggalkan Facebook
Desainer Ian Adrian Tampilkan Tenun Cantik Buton
16 Kesalahan Perawatan Kulit
Kini Jamur Bisa Berisi Vitamin D
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.